Cari Blog Ini

Rabu, 30 Desember 2020

PT KP PRESS | Kostum Plague Doctor, Dokter Black Death yang Dikira Malaikat Maut




PT KP PRESS SURABAYA - Black Death merupakan salah satu pandemi paling dahsyat yang menewaskan hingga sekitar 2/3 populasi Eropa. Saat itu, belum dikenal istilah Alat Pelindung Diri (APD), karenanya dokter dan para ilmuwan dipercaya menggunakan pakaian yang sangat aneh bahkan terbilang cukup menyeramkan bila dilihat secara sekilas.

Asal usul kostum tersebut biasanya dikreditkan kepada Charles de Lorme, seorang dokter yang melayani kebutuhan medis banyak bangsawan Eropa selama abad ke-17, termasuk Raja Louis XIII dan Gaston d'Orléans, putra Marie de Médici.

Dokter-dokter pada masa Black Death dikatakan memakai kostum dengan jubah hitam panjang. Bagian mata terbuka karena adanya lubang pada kostum yang digunakan. Mereka juga membawa tongkat kayu untuk mencegah interaksi secara langsung dengan pasien. Sementara bagian masker, ada moncong mirip paruh burung yang ternyata memiliki tujuan khusus.

Mengutip Live Science, Plague Doctor mengisi masker mereka dengan theriac, senyawa yang terdiri lebih dari 55 tumbuhan dan komponen lain seperti kayu manis dan madu. De Lorme berpendapat, bentuk paruh pada masker akan memberi udara cukup waktu untuk disaring oleh tumbuhan pelindung sebelum masuk ke lubang hidung dan paru-paru.

Faktanya, wabah ini disebabkan oleh Yersinia pestis, bakteri yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan melalui gigitan kutu, kontak dengan cairan atau jaringan yang terkontaminasi, juga lewat menghirup tetesan infeksi dari bersin atau batuk orang. Serta, perlindungan dari kostum Plague Doctor sendiri sebenarnya belum cukup melindungi mereka dari risiko paparan penyakit ini.

Dijuluki malaikat maut
Karena pengetahuan yang belum cukup pada pandemi berlangsung, banyak dokter yang kelimpungan untuk menangani pasien dari rumah ke rumah. Rumor pun beredar bahwa Plague Doctor merupakan wujud lain malaikat maut karena banyak pasien yang didatangi mereka malah berujung maut.

Sebenarnya ini hanya masalah waktu saja, kondisi pasien pada saat itu sudah cukup yang mengenaskan. Kulit-kulit tubuh mereka sudah menghitam dan bisa dibilang kondisi mereka telah sekarat. Maka, ketika para Plague Doctor datang dan pasien meninggal, bukan karena mereka wujud lain malaikat maut, sebenarnya memang ajal sang pasien lah yang sudah datang.

Diragukan sebagian sejarawan
Yang menarik, beberapa sejarawan berpendapat bahwa Plague Doctor yang menggunakan masker dengan moncong tidak lain adalah karakter fiksi dan hanya sekadar komedi pada awalnya, dan versi teatrikalnya menginspirasi para dokter asli untuk menggunakan kostum tersebut selama wabah 1656 dan 1720.

Sebagian lagi meyakini bahwa kostum Plague Doctor memang kostum yang digunakan para dokter pada masa tersebut. Dari sini, para ahli melihat adanya gambaran bahwa pemakaian alat pelindung diri (APD) sudah jauh-jauh dipikirkan oleh tenaga medis untuk mengatasi wabah.

Bagaimana pun, kostum Plague Doctor sudah sangat terkenal dan kerap digunakan untuk pesta kostum. Meski terkesan menyeramkan, siapa sangka ada cerita mengharukan yang tersimpan dari kostum tersebut. PT KP PRESS

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar