Cari Blog Ini

Kamis, 30 September 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Dolar AS Naik Mendekati Level Tertinggi Tahun 2021




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi tahun ini pada hari Rabu, setelah imbal hasil Treasury AS naik lebih tinggi dan mencermati Federal Reserve yang berencana lebih cepat mengurangi pembelian asetnya .

Dolar AS naik secara luas semalam untuk mengangkat indeks dolar ke level tertinggi 11-bulan di 93.805. Terpantau sedikit di bawah level tersebut di awal sesi Asia di 92.728.

Imbal hasil Treasury 10-tahun naik 25 basis poin dalam lima sesi menjadi 1,5548% – karena pengurangan Fed diperkirakan sebelum akhir tahun dan karena inflasi mulai terlihat lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Yen Jepang, yang sensitif terhadap imbal hasil AS karena suku bunga yang lebih tinggi dapat menarik arus dari Jepang, telah turun sekitar 2% dalam lima sesi dan pada 111,57 per dolar tidak jauh dari mencapai level terendah sejak Februari 2020.

Euro jatuh ke level terendah satu bulan semalam dan pembelian terakhir $1,1684, juga menguji level support utama di sekitar level terendah 2021 di $1,1664 dan terendah November 2020 di $1,1602.

Seiring dengan nada hawkish The Fed, harga energi melonjak dan kekhawatiran berkumpul tentang prospek pertumbuhan di China dan keruntuhan pengembang China Evergrande dan pemadaman listrik bergilir yang memukul produksi.

Sterling menahan tekanan semalam karena kekhawatiran atas dampak ekonomi dari kekurangan gas dan perebutan bahan bakar menariknya 1,2% lebih rendah pada dolar yang lebih kuat, penurunan harian terbesar dalam lebih dari setahun.

Dolar Australia dan Selandia Baru juga menderita dan kiwi mencapai level terendah satu bulan. Pertemuan bank sentral menanti minggu depan di kedua negara.

Analyst memperkirakan dolar AS bergerak naik dengan menguatnya indikasi The Fed akan segera mengurangi pembelian asetnya tahun ini dan rencana kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Rabu, 29 September 2021

PT KP PRESS | Bursa Wall Street Ditutup Melemah Tajam Akibat Kenaikan Imbal Hasil Treasury AS




PT KP PRESS SURABAYA - Bursa saham AS pada hari Selasa ditutup melemah tajam, dengan S&P 500 jatuh ke level terendah 1 minggu dan Nasdaq 100 turun ke level terendah 2-1 / 4 bulan. Saham dibuka lebih rendah Selasa pagi karena kenaikan imbal hasil Treasury setelah imbal hasil Treasury 10-tahun naik ke level tertinggi 3-1 / 4 bulan.

Saham memperpanjang kerugian mereka setelah indeks AS. kepercayaan konsumen secara tak terduga turun ke level terendah 7 bulan, dan setelah Ketua Fed Powell dan Menteri Keuangan Yellen memperingatkan hasil dari kegagalan Kongres menaikkan batas utang untuk mencegah default di AS.

Indeks S&P 500 ditutup turun -2,04%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup turun -1,63%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup turun -2,86%.

Data ekonomi AS sebagian besar bearish untuk saham. Conference Board’s Sep A.S. indeks kepercayaan konsumen secara tak terduga turun -4,5 ke level terendah 7-bulan di 109,3, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan ke 115,0. Juga, survei manufaktur The Richmond Fed September secara tak terduga turun -12 poin ke level terendah 15-bulan di -3, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan menjadi 10. Sebaliknya, indeks harga rumah komposit-20 S&P CoreLogic Juli naik rekor + 19,95% y / y (data dari 2001), sedikit lebih lemah dari ekspektasi + 20,00% y / y.

Perbaikan dalam pandemi adalah bullish untuk saham setelah rata-rata 7 hari baru AS. Infeksi Covid turun menjadi 118.382 pada hari Senin, level terendah 1-1 / 2 bulan.

Saham semikonduktor merosot setelah imbal hasil T-note 10-tahun melonjak ke level tertinggi 3-1 / 4 bulan. Advanced Micro Devices (AMD) dan Applied Materials (AMAT) ditutup turun lebih dari -6% untuk memimpin pelemahan di S&P 500, dan Nvidia (NVDA) dan Micron (MU) ditutup turun lebih dari -4%.

Saham teknologi juga jatuh pada Selasa karena imbal hasil Treasury yang lebih tinggi. Adobe (ADBE) ditutup turun lebih dari -4%, dan Alphabet (GOOG), Facebook (FB), dan Microsoft (MSFT) semuanya ditutup turun lebih dari -3%.

Positif untuk saham Selasa adalah kekuatan di saham energi dan penyedia layanan energi setelah harga minyak mentah WTI naik ke level tertinggi 2-1 / 2 bulan. Schlumberger (SLB) ditutup naik lebih dari + 2% pada hari Selasa untuk memimpin kenaikan di S&P 500. Juga, Halliburton (HAL), ConocoPhillips (COP), dan Exxon Mobile (XOM) ditutup naik lebih dari + 1%.

Ford Motor Co. (F) ditutup naik lebih dari + 1% pada hari Selasa setelah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menghabiskan $ 11,4 miliar dengan SK Innovation Korea Selatan untuk membangun tiga pabrik baterai dan pabrik perakitan untuk truk pickup F-Series listrik di Tennessee dan Kentucky.

T-notes Desember (ZNZ21) pada hari Selasa ditutup turun -10,5 tick, dan imbal hasil T-note 10-tahun naik +5,2 bp menjadi 1,539%. T-notes pada hari Selasa merosot ke level terendah 5-1 / 2 bulan berjangka terdekat, dan imbal hasil T-note 10-tahun melonjak ke level tertinggi 3-1 / 4 bulan di 1,565%. Kemiringan hawkish dari pertemuan FOMC Rabu lalu terus membebani harga T-note. Juga, tekanan pasokan melemahkan harga T-notes karena Departemen Keuangan melelang $62 miliar dari T-notes 7 tahun pada Selasa malam sebagai bagian dari paket lelang T-note senilai $183 miliar minggu ini. Selain itu, peningkatan ekspektasi inflasi membebani T-notes setelah tingkat inflasi impas 10 tahun naik ke level tertinggi 2 minggu pada hari Selasa di 2,414%.

Malam nanti akan ada pidato dari ketua The Fed Jerome Powell yang akan dicermati terkait perkembangan ekonomi AS.

Analyst memperkirakan bursa saham AS akan mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell, yang jika pernyataannya memberikan dukungan bagi ekonomi AS, akan menguatkan bursa AS. Namun juga akan memcermati imbal hasil Treasury AS yang jika terus menguat akan menekan bursa saham AS. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Selasa, 28 September 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi GBP/USD 28 September 2021: Masih Memiliki Ruang Naik




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- GBP/USD diperdagangkan di sekitar 1.3705, dengan Sterling mengabaikan habisnya bensin di sebagian stasiun POM Bensin yang disebabkan karena kekurangan supir Lorry sehubungan dengan Brexit.

Problem Petrol telah membebani keputusan BoE yang hawkish pada hari Kamis. BoE memberikan petunjuk bahwa tingkat bunga Inggris bisa segera dinaikkan bahkan sebelum BoE mengakhiri skema pembelian obligasinya. Terlebih lagi, dua anggota MPC memberikan suara bagi pemotongan pembelian obligasi mulai dari sekarang setelah harga konsumen naik lebih daripada yang diperkirakan dimana inflasi tahunan menyentuh 3.2% di bulan Agustus.

Di pihak lain, kelompok hawkish mendapatkan kemenangan di AS dengan pada minggu lalu Federal Reserve memberikan signal akan mengumumkan “tapering” terhadap pembelian obligasi di bulan November dan akan mengakhirinya pada pertengahan tahun 2022.

Dollar AS memiliki ruang untuk jatuh dengan krisis Evergrande kelihatannya ada di dalam kontrol. Investor kurang kuatir dengan resiko terkena dampak. Beijing telah terus menyuntikkan likuiditas ke dalam pasar.

Secara keseluruhan, poundsterling memiliki ruang untuk pulih kembali.

“Support” terdekat menunggu di 1.3640 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3625 dan kemudian 1.3570.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.3700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3740 dan kemudian 1.3805. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Senin, 27 September 2021

PT KONTAK PERKASA | IHSG Senin Siang Melemah ke Level 6.121; Bursa Asia Variatif Mencermati Evergrande




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (27/9) terpantau melemah 23,202 poin (0,38%) ke level 6.121,613 setelah dibuka naik ke level 6.147,727. IHSG terkoreksi setelah sempat rally 3 hari, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya variatif di tengah investor mencermati perkembangan saham Evergrande Group serta Wall Street yang berakhir dalam gain kembali.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat 0,02% atau 3 poin ke level Rp 14.254, dengan dollar AS di pasar uang menurun perlahan setelah menguat 3 hari di sesi global sebelumnya; sempat bullish dalam tren menanjak oleh melajunya yields dari US Treasury. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.257.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat tipis 2,936 poin (0,05%) ke level 6.147,727. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,099 poin (0,13%) ke level 865,150. Siang ini IHSG melemah 23,202 poin (0,38%) ke level 6.121,613. Sementara LQ45 terlihat turun 0,64% atau 5,524 poin ke level 860,725.

Siang ini delapan dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor infrastruktur yang merosot 1,29%, diikuti sektor Kesehatan yang turun 0,60%.

Tercatat sebanyak 199 saham naik, 303 saham turun dan 155 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 902.408 kali transaksi sebanyak 16,965 miliar lembar saham senilai Rp 6,736 triliun.

Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat bias variatif, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,03%, dan Hang Seng yang naik 0,47%.

Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Unilever (UNVR) -2,02%, Telkom (TLKM) -1,97%, Transcoal (TCPI) -1,88%, dan Bank BRI (BBRI) -1,83%.

Analis melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi dari rally 3 hari, sedangkan bursa kawasan Asia variatif di tengah investor mencermati perkembangan saham Evergrande Group. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan dalam zona merahnya dengan mengurangi loss-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.263 dan 6.358. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.938, dan bila tembus ke level 5.884. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Jumat, 24 September 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi GBP/USD 24 September 2021: Naik setelah Keputusan BoE




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- GBP/USD lompat ke 1.3738 dengan Bank of England (BoE) memberikan pertanda kenaikan tingkat bunga sebagai langkah pertama ke arah normalisasi. MPC Inggris mengadakan pemungutan suara dengan perbandingan suara 9 – 0 untuk mempertahankan tingkat suku bunga, namun 7 – 2 untuk mengurangi Quantitative Easing.

Sentimen pasar membaik menjelang keputusan kebijakan moneter BoE sehingga membantu mendorong naik GBP/USD. Sentimen yang positip ini adalah hasil daripada berita yang datang dari Cina, dengan Evergrande, raksasa developer properti Cina yang sedang terbelit hutang, kemungkinan akan di restrukturisasi menjadi tiga bagian entitas, untuk mencegah disrupsi keuangan di Cina.

Bank sentral Inggris tetap mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah dan program fasilitas senilai £895 miliar. MPC Inggris mengadakan pemungutan suara dengan perbandingan suara 9 – 0 untuk mempertahankan tingkat suku bunga, namun 7 – 2 untuk mengurangi Quantitative Easing.

Pasangan matauang GBP/USD melompat naik lebih tinggi lagi setelah BoE mengatakan bahwa langkah pengetatan yang pertama haruslah menaikkan tingkat bunga. BoE lebih memilih untuk menaikkan tingkat bunga lebih dahulu sebelum fasilitas-fasilitas stimulus pencetakan Sterling dipangkas. BoE menambahkan bahwa petunjuk formal sebelumnya sudah tidak berlaku lagi pada situasi sekarang ini.

“Support” terdekat menunggu di 1.3680 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3640 dan kemudian 1.3600.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.3760 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3805 dan kemudian 1.3850. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Kamis, 23 September 2021

PT KP PRESS | Uang Beredar Tumbuh Positif Pada Agustus 2021




PT KP PRESS SURABAYA
- Bank Indonesia baru saja merilis posisi data uang beredar bulan Agustus 2021. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) [1] pada Agustus 2021 tercatat tumbuh positif. Posisi M2 pada Agustus 2021 sebesar Rp7.198,9 triliun atau tumbuh 6,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9% (yoy). Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan komponen uang beredar sempit (M1) [2] sebesar 9,8% (yoy) dan uang kuasi[3] 5,9% (yoy).

Dinamika pertumbuhan M2 pada Agustus 2021 terutama dipengaruhi oleh tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh 21,1% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 38,4% (yoy). Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit[4] kepada sektor swasta domestik tumbuh lebih tinggi sehingga menahan perlambatan pertumbuhan uang beredar. Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 6,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2021 sebesar 4,3% (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit tercatat tumbuh 1,0% (yoy), meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya 0,3% (yoy).

Terhitung Agustus 2021, Bank Indonesia melakukan pengelompokan ulang/reklasifikasi komponen uang beredar. Reklasifikasi dilakukan atas tabungan Rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu, dari semula pada komponen uang kuasi menjadi bagian dari komponen uang beredar dalam arti sempit (M1). Reklasifikasi komponen uang beredar dimaksud bertujuan untuk menyempurnakan pengelompokan komponen uang beredar sesuai dengan perkembangan terkini dan menjaga relevansi besaran-besaran komponen dalam Uang Beredar Indonesia, mengacu kepada standar internasional Monetary and Financial Statistics Manual and Compilation Guide (MFSMCG) [5]. Reklasifikasi juga akan meningkatkan akurasi analisis yang dilakukan karena pengklasifikasian yang lebih sesuai. Perkembangan ekosistem digital mendorong penggunaan alat pembayaran non-tunai khususnya dalam transaksi ritel, baik melalui kartu debet, transfer dana dan uang elektronik. Sumber dana yang digunakan untuk bertransaksi tersebut mayoritas berasal dari simpanan masyarakat di Bank, terutama berupa tabungan Rupiah. Dalam perkembangannya, tabungan Rupiah masyarakat di Bank mengalami pergeseran fungsi, lebih kepada motif transaksi.

Selanjutnya, sebagai masa transisi, BI akan menampilkan data dalam 2 (dua) versi yaitu uang beredar existing dan uang beredar reklasifikasi. Pada Agustus 2021, M1+[6] dan uang kuasi+[7] tercatat tumbuh masing-masing sebesar 10,6% (yoy) dan 2,8% (yoy), demikian informasi yang dirilis dari Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Bp Erwin Haryono. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Rabu, 22 September 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Berakhir Mixed; Data Perumahan AS Beri Dukungan




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa saham AS pada hari Selasa ditutup beragam. Saham mendapat dukungan dari beberapa aksi beli-turun dan dari laporan perumahan AS yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Selasa. Saham AS juga melihat dukungan carry-over dari reli +1,33% Selasa di indeks Euro Stoxx 50. Namun, kekhawatiran tentang penularan dari krisis utang di pengembang properti China Evergrande Group membebani saham Selasa setelah S&P Global Ratings hari ini mengatakan Evergrande Group berada di ambang default.

Indeks S&P 500 ditutup turun -0,08%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup turun -0,15%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup naik +0,10%.

Data ekonomi AS hari Selasa adalah bullish untuk saham. Perumahan mulai Agustus AS naik +3,9% m/m menjadi 1,615 juta, lebih kuat dari ekspektasi 1,550 juta. Juga, izin bangunan Agustus, proksi untuk konstruksi masa depan, secara tak terduga naik +6,0% m/m ke level tertinggi 4 bulan di 1,728 juta, lebih kuat dari ekspektasi penurunan ke 1,600 juta.

ConocoPhillips (COP) ditutup naik lebih dari +3% pada hari Selasa untuk memimpin kenaikan di S&P 500 setelah setuju untuk membeli aset Permian Basin Royal Dutch Shell seharga $9,5 miliar secara tunai.

AutoZone (AZO) ditutup naik +3% pada hari Selasa setelah melaporkan EPS Q4 sebesar $35,72, jauh di atas konsensus $29,81.

Seagen (SGEN) ditutup naik lebih dari +3% pada hari Selasa untuk memimpin perolehan di Nasdaq 100 setelah obat Tivdak yang bermitra dengan Genmab untuk pasien dewasa dengan kanker serviks berulang atau metastatik memenangkan persetujuan yang dipercepat dari Food and Drug Administration (FDA) AS.

Disney (DIS) ditutup turun lebih dari -4% pada Selasa untuk menyeret Dow Jones Industrials lebih rendah setelah memperkirakan pelanggan streaming Q4 sebesar 116 juta, di bawah konsensus 125,7 juta.

Activision Blizzard (ATVI) ditutup turun lebih dari -4% pada hari Selasa untuk memimpin pecundang di Nasdaq 100 pada berita akhir Senin bahwa perusahaan tersebut dipanggil oleh Securities and Exchange Commission (SEC), yang sedang menyelidiki pengungkapan mengenai masalah tempat kerja.

Analyst memperkirakan bursa Wall Street akan mencermati perkembangan keputusan dan pernyataan kebijakan The Fed terkait suku bunga yang diindikasikan mempertahankan tungkat suku bunga, tapi akan dicermati pernyataan The Fed apakah mendukung ekonomi AS atau tidak. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Selasa, 21 September 2021

PT KONTAK PERKASA | Rupiah Selasa Pagi Rebound ke Sekitar Rp14.237/USD; Dollar di Asia Terkoreksi, Rentang Terbatas




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (21/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound terbatas, sementara dollar AS di pasar Asia perlahan turun setelah terkoreksi tipis di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,04% atau 5 poin ke level Rp 14.237 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.242.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.255 kemudian bergerak kuat ke Rp14.237, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.237. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia perlahan turun setelah terkoreksi tipis di sesi global sebelumnya; bergerak terbatas sebagai safe haven di tengah melemahnya bursa dan ekspektasi tapering dalam waktu dekat.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 93,17, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,22.

Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama melemah 26,636 poin (0,44%) ke level 6.049,679, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau bias melemah di tengah investor mencermati efek berantai dari jatuhnya saham properti Evergrande Group di bursa China serta Wall Street yang berakhir dalam koreksi.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia beranjak turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.176 – Rp14.350. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Senin, 20 September 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Asia Tekan IHSG Sesi I, Merosot 1.17%, Asing Jual Bersih Rp32.12 Miliar




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir Sesi I siang ini ditutup turun hari ini, Senin (20/9/2021), anjlok 1.17% ke level 6.061.

Sepanjang jam perdagangan, IHSG bergerak di zona merah dan terus tertekan hingga istirahat makan siang, 10 dari 11 sektor ditutup turun, dipimpin sector Bahan Baku yang anjlok 1.89% disusul sector Perindustrian 1.88% dan sector Barang Konsumer Primer, 1.71 persen.

Dari catatan bursa, ada 132 saham yang harganya menguat, 385 saham melemah, dan 139 saham tidak mengalami perubahan. Investor asing membukukan jual bersih senilai Rp32,12 miliar di seluruh pasar.

Saham PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk. (KIAS) menjadi top gainers, dengan penguatan 26 persen ke level Rp63 per saham. Sementara, saham PT Indo Oil Perkasa Tbk. (OILS) menjadi top losers dengan penurunan 6,94 persen ke level harga Rp402 per saham.

Investor asing tercatat melepas saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sebesar Rp21,8 miliar, atau terbanyak pada penutupan sesi I. Lalu diikuti saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebanyak Rp18,6 miliar, dan PT HM Samporena Tbk. (HMSP) sebanyak Rp12 miliar.

IHSG alami pelemahan mengikuti mayoritas saham Asia yang turun, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas stabilitas pemulihan ekonomi global akibat penyebaran varian Delta.

Indeks Hang Seng merosot hampir 4 persen, diperdagangkan pada level terendah hampir 11 bulan, karena China mempertahankan tindakan kerasnya di berbagai industri dalam pertemuan pribadi dengan para eksekutif Wall Street. Selain itu, para investor juga tengah berhati-hati menunggu pertemuan FOMC pada 21-22 September 2021. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Jumat, 17 September 2021

PT KP PRESS | Rupiah Jumat Siang Rebound ke Rp14.232/USD; Dollar di Asia Balik Terkoreksi Paska Menguat




PT KP PRESS SURABAYA
- Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat siang ini (17/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound kuat, melepaskan loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia bergerak turun setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini menguat 0,14% atau 20 poin ke level Rp 14.232 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.252.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.275 kemudian bergerak kuat ke Rp14.232, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.232. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia bergerak turun setelah menguat di sesi global sebelumnya; sempat menanjak oleh melejitnya penjualan retail AS yang kembali menaikkan ekspektasi tapering the Fed dalam waktu dekat.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 92,83, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,87.

Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama melemah 11,059 poin (0,18%) ke level 6.098,883, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau mixed di tengah bursa Hong Kong yang masih tertahan serta Wall Street yang berakhir variatif.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.180 – Rp14.350. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Kamis, 16 September 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Kamis Pagi Melompat ke Sekitar Rp14.222/USD; Dollar di Asia Flat, Dikoreksi Data Inflasi




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (16/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau lompat menguat, sementara dollar AS di pasar Asia mendatar setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,14% atau 20 poin ke level Rp 14.222 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.242.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.215 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.230, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.222. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia mendatar setelah melemah di sesi global sebelumnya; terkoreksi oleh data inflasi AS yang di bawah ekspektasi dan meredakan perkiraan tapering dalam waktu dekat.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini flat ke level 92,47, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,47.

Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama menguat 20,286 poin (0,33%) ke level 6.130,515, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau mixed dengan bursa Hong Kong lanjut terkoreksi dan Wall Street ditutup kompak menguat.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia flat. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.180 – Rp14.350. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Rabu, 15 September 2021

PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi GBP/USD 15 September 2021: Naik karena Melemahnya USD




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - GBP/USD lompat ke arah 1.39 setelah Core CPI AS meleset dengan 4% YoY, namun kemudian tertekan kembali ke 1.3847 karena Sterling terpukul oleh keprihatinan Brexit dan lemahnya angka Claimant Count Change Inggris.

Angka klaim pengangguran Inggris turun hanya 58.600 di bulan Agustus, lebih rendah daripada yang diperkirakan sebesar 70.000 yang menunjukkan bahwa Inggris sedang mengalami perlambatan dalam proses pemulihan.

Angka bulan Juli lebih bagus, dimana tingkat pengangguran turun dari 4.7% ke 4.6% sebagaimana dengan yang diperkirakan. Namun sebenarnya jutaan dari orang Inggris masih menikmati skema cuti yang sedang dalam kondisi sebentar lagi berakhir.

Pertumbuhan yang melambat dan melemahnya dukungan pemerintah berarti semakin tingginya tingkat ketidakpastian dan potensi penundaan atas rencana Bank of England menaikkan tingkat suku bunga.

Terlepas dari data pekerjaan Inggris dan data inflasi AS, berita mengenai Brexit tetap ada. Kepala negosiator Inggris David Frost mendesak bahwa Uni Eropa harus bergerak memberikan kemajuan dalam hal protocol Irlandia Utara. Isu ini menambah tekanan terhadap Sterling.

“Support” terdekat menunggu di 1.3800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3760 dan kemudian 1.3725.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.3895 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3950 dan kemudian 1.3985. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Selasa, 14 September 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Sebagian Besar Positif; Penurunan Saham Moderna Menekan Indeks Nasdaq



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa saham AS pada hari Senin sebagian besar berakhir lebih tinggi. Reli harga minyak mentah ke level tertinggi 1-1/4 bulan Senin mendorong saham energi dan memberikan dukungan ke pasar secara keseluruhan. Penurunan -6% di Moderna pada hari Senin membuat Nasdaq 100 berakhir turun tipis di wilayah negatif.

Indeks S&P 500 ditutup naik +0237%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup naik +0,76%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup turun -0,04%.

Data ekonomi AS hari Senin sedikit mendukung untuk saham. Defisit anggaran bulanan A.S. Agustus sebesar -$170,6 miliar lebih kecil dari ekspektasi -$175,0 miliar.

Komentar pada hari Senin dari Presiden Fed Philadelphia Harker adalah bearish untuk saham ketika dia mengatakan gangguan rantai pasokan menyebabkan banyak lonjakan inflasi baru-baru ini dan mungkin berumur lebih lama dari yang diperkirakan semula. Dia mengatakan dia mendukung bergerak menuju proses pengurangan “lebih cepat daripada nanti.”

Reli lebih dari +1% dalam harga minyak mentah ke level tertinggi 1-1/4 bulan Senin mendorong stok energi dan penyedia layanan energi dan mendukung pasar secara keseluruhan. APA Corp (APA) dan Marathon Oil (MRO) ditutup naik lebih dari +7% untuk memimpin kenaikan di S&P 500 pada hari Senin. Occidental Petroleum (OXY) ditutup naik lebih dari +6%. Halliburton (HAL), Schlumberger (SLB), dan Valero Energy (VLO) ditutup naik lebih dari +4%, dan Diamondback Energy (FANG) dan ConocoPhillips (COP) ditutup naik lebih dari +3%.

Moderna (MRNA) ditutup turun lebih dari -6% Senin untuk memimpin pelemahan di S&P 500 dan Nasdaq 100 setelah laporan Senin dari jurnal medis Lancet mengatakan vaksin Covid bekerja dengan sangat baik sehingga kebanyakan orang belum perlu mendapatkan suntikan booster.

Penyebaran varian delta Covid di seluruh dunia terus memberikan tantangan bagi AS dan ekonomi global. Pemerintah Jepang Rabu lalu mengatakan akan memperpanjang keadaan darurat Covid di Tokyo, Osaka, dan 17 prefektur lainnya hingga 30 September.

Malam nanti akan dirilis data Inflasi AS bulan Agiustus yang diindikasikan masih berada dalam kisaran tinggi.

Analyst memperkirakan bursa Wall Street akan mencermati data inflasi AS bulan Agustus yang akan dirilis malam nanti, yang jika terjadi peningkatan akan memicu kekhawatiran peningkatan inflasi dan dapat menekan bursa saham. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Senin, 13 September 2021

PT KP PRESS | Rekomendasi Mingguan EUR/USD 13 – 17 September 2021: Kehilangan Potensi Bullish dalam Jangka Panjang?




PT KP PRESS SURABAYA - Setelah gagal untuk bergerak naik melampaui batas 1.1900, EUR/USD menyerah dan berakhir dengan turun ke sekitar 1.1810 pada minggu lalu setelah laporan pekerjaan dari AS yang lemah. Dolar AS mengalami pemulihan dari sentimen pasar yang buruk sampai hari Kamis ketika muncul keputusan kebijakan moneter ECB dan turunnya yields obligasi pemerintah AS menekan turun pasangan ini.

Sentimen pasar memburuk selama paruh pertama dari minggu lalu, meskipun tidak ada katalistor khusus dibelakang pergerakan ini. Kosongnya kalender ekonomi makro dan menyebarnya varian Delta virus corona membakar keprihatinan mengenai jalan pemulihan menjadi alasan dibelakang sentimen pasar yang memburuk. Namun yang mengejutkan adalah permintaan terhadap obligasi pemerintah AS rendah, dengan yields mengalami kenaikan.

Terjadi perubahan pada hari Kamis minggu lalu dengan ECB mengumumkan keputusannya dalam hal kebijakan moneter. Sebagaimana yang telah diantisipasikan secara luas, bank sentral Uni Eropa ini tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah di 0.00%. ECB juga akan tetap mempertahankan program pembelian obligasi daruratnya (PEPP) senilai  €1,850 miliar sampai paling tidak bulan Maret 2022, walaupun akan memperlambat kecepatan pembeliannya secara moderat.

Selain itu para pembuat kebijakan moneter Uni Eropa ini juga siap menyesuaikan semua instrument untuk meyakinkan inflasi stabil di target mereka 2% dalam jangka menengah. Lagarde membuat EUR/USD terdorong turun dengan dia membuat pernyataan bahwa inflasi yang tinggi diperkirakan hanya sementara dan hanya sebagai akibat dari “bottleneck” dalam rantai supply. Dia juga menyuarakan optimisme mengenai pemulihan ekonomi, namun memberikan catatan bahwa perkembangan pandemic akan terus menjadi perhatian pertama. Terakhir dia mengatakan bahwa bank sentral Uni Eropa ini sedang melakukan rekaliberasi ulang terhadap PEPP namun bukan melakukan “tapering”.

Pada hari Kamis juga, yields obligasi pemerintah AS jatuh setelah lelang obligasi 30 tahun menarik perhatian di atas pemintaan rata-rata. Sementara yields obligasi 10 tahun AS turun ke 1.287% menembus ke bawah level kritikal 1.30%, meskipun selanjutnya stabil sampai akhir hari itu.

Hal yang positip adalah Initial Jobless Claims AS yang berakhir pada tanggal 3 September turun ke 310.000, level terendah dalam hampir 18 bulan, lebih baik daripada yang diperkirakan. Ditambah lagi Producer Prices di AS untuk bulan Agustus, naik mencapai 8.3% YoY.
 
Sementara itu data ekonomi Eropa bervariasi, dengan tanda-tanda positip datang dari Jerman. Factory Orders naik 24.4% pada bulan Juli, sementara Industrial Production pada periode yang sama naik 5%. GDP Uni Eropa kuartal kedua direvisi naik ke 2.2% QoQ. Angka yang negatip datang dari ZEW survey dengan sentimen ekonomi untuk bulan September menciut menjadi 26.5% di Jerman dan 31.1 di Uni Eropa.

Minggu ini, perhatian akan kembali kepada data AS yang akan mempublikasikan angka final inflasi dan retail sales bulan Agustus yang diperkirakan akan turun menjadi 0.7%.  Inflasi adalah faktor utama dibelakang penurunan sentimen konsumen dan dampaknya terhadap penjualan setelah penurunan yang tidak terduga di bulan Juli akan diperhatikan pasar dengan seksama. Apabila angka – angka yang keluar dari AS lebih lemah daripada yang diperkirakan, maka akan menguntungkan Euro atas dollar AS.

Akhirnya, pada hari Jumat fokus akan ada pada perkiraan pendahuluan dari Michigan Consumer Sentiment Index bulan September, yang diperkirakan berada pada 70.2.

Sementara Uni Eropa akan mempublikasikan beberapa angka yang minor dan perkiraan final angka inflasi bulan Agustus.

“Support” terdekat menunggu di 1.1800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1770 dan kemudian 1.1663. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1908 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2000 dan kemudian 1.2070. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Jumat, 10 September 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Ditutup Lemah Setelah Data Jobless Claim Turun




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Bursa saham AS pada hari Kamis berakhir merugi. Indeks S&P 500 jatuh ke level terendah 1,5 minggu, dan Dow Jones Industrials turun ke level terendah 3 minggu. Indeks saham AS mundur di tengah kekhawatiran bahwa perbaikan di pasar tenaga kerja AS akan memungkinkan The Fed untuk mengurangi pembelian asetnya setelah klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah pandemi baru.

Indeks S&P 500 ($SPX) (SPY) pada hari Kamis ditutup turun -0,46%, Indeks Dow Jones Industrials ($DOWI) (DIA) ditutup turun -0,43%, dan Indeks Nasdaq 100 ($IUXX) (QQQ) ditutup turun -0,38%.

Data klaim pengangguran mingguan Kamis adalah bullish untuk saham. Klaim pengangguran awal mingguan AS turun -35.000 ke level terendah 17,5 bulan di 310.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi 335.000.

Komentar pada hari Kamis dari Gubernur Fed Bowman adalah bearish untuk saham ketika dia berkata, “jika data datang seperti yang saya harapkan, maka kemungkinan akan tepat bagi kita untuk memulai proses penskalaan kembali pembelian aset kita tahun ini.”

Kelemahan di perusahaan farmasi Kamis membebani pasar secara keseluruhan. Biogen (BIIB) ditutup turun lebih dari -6% untuk memimpin pelemahan di S&P 500 setelah perusahaan mengatakan dalam panggilan konferensi bahwa peluncuran obat Alzheimer, Aduhelm, berjalan lebih lambat dari yang diharapkan. Eli Lilly (LLY) juga ditutup turun lebih dari -5%, dan Regeneron Pharmaceuticals (REGN) dan Amgen (AMGN) keduanya ditutup turun lebih dari -2%.

Digital Realty Trust (DLR) ditutup turun hampir -5% pada hari Kamis setelah mengumumkan bahwa mereka telah memulai penawaran umum terdaftar yang dijamin dari 6,25 juta lembar saham biasa.

Saham China yang terdaftar di AS mundur Kamis setelah China membidik perusahaan game karena hanya berfokus pada keuntungan. NetEase (NTES) ditutup turun lebih dari -2%, dan JD.com (JD) dan Alibaba Group Holdings (BABA) ditutup turun lebih dari -1%.

Moderna (MRNA) ditutup naik lebih dari +7% pada hari Kamis untuk memimpin kenaikan di S&P 500 setelah dikatakan memegang posisi tunai sekitar $15 miliar pada 31 Agustus dan sedang mengembangkan vaksin dosis tunggal yang dapat menggabungkan booster melawan Covid dan booster melawan flu.

Lululemon (LULU) ditutup naik lebih dari +10% pada hari Kamis pada rekor tertinggi untuk memimpin para pemenang di Nasdaq 100 setelah melaporkan pendapatan bersih Q2 sebesar $1,5 miliar, di atas konsensus $1,33 miliar, dan meningkatkan panduan pendapatan bersih setahun penuh menjadi $6,19 miliar-$6,26 miliar dari perkiraan sebelumnya $5,83 miliar-$5,91 miliar.

Penyebaran varian delta Covid di seluruh dunia terus memberikan tantangan bagi AS dan ekonomi global. Rabu lalu, rata-rata 7 hari infeksi Covid baru AS naik ke level tertinggi 7-1/4 bulan di 167.680.

Malam nanti akan dirilis data PPI bulan Agustus yang diindikasikan mixed.

Analyst memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak naik dengan aksi bargain hunting memanfaatkan harga saham yang lemah, juga mecermati data PPI yang jika meningkat akan memberikan dukungan. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Kamis, 09 September 2021

PT KONTAK PERKASA | Rupiah Kamis Pagi Melemah ke Sekitar Rp14.275/USD; Dollar di Asia Tertahan, Paska Naik sebagai Safe Haven




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (9/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah di hari keduanya, sementara dollar AS di pasar Asia terkoreksi setelah menguat 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,16% atau 23 poin ke level Rp 14.275 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.252.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.280 kemudian bergerak kuat ke Rp14.267, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.275. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi setelah menguat 3 hari di sesi global sebelumnya; bangkit sebagai safe haven di tengah sentimen risiko karena naiknya penyebaran varian Delta serta bursa saham yang terkoreksi.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 92,67, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,70.

Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama menguat 9,773 poin (0,16%) ke level 6.035,794, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau melemah di tengah data inflasi China yang di bawah ekspektasi serta Wall Street yang ditutup juga melemah.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia bergeser turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.180 – Rp14.350. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Rabu, 08 September 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Rabu Pagi Terkoreksi ke Sekitar Rp14.245/USD; Dollar di Asia Turun, Yields Treasury Meningkat




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (8/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi dari 11 minggu terkuatnya, sementara dollar AS di pasar Asia menurun setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,23% atau 33 poin ke level Rp 14.245 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.222. Rupiah tampak berada di 11 minggu lebih terkuatnya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.240 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.245, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.245. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; rebound dari 1 bulan terendahnya oleh kenaikan yields US Treasury dan melemahnya euro menjelang rilis pertemuan ECB.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 92,49, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,52.

Sementara itu, IHSG Rabu di awal sesi pertama menguat tipis 1,028 poin (0,02%) ke level 6.113,428, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau variatif dengan investor mencari arah setelah Wall Street ditutup mixed oleh concern tekanan varian Delta atas pertumbuhan ekonomi AS.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia bergeser turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.180 – Rp14.350. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Selasa, 07 September 2021

PT KP PRESS | Rupiah Selasa Pagi Menguat ke Sekitar Rp14.190/USD; Terus Perkasa di 11 Minggu Lebih Terkuatnya



PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (7/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terus perkasa, sementara dollar AS di pasar Asia menurun setelah bangkit di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,23% atau 32 poin ke level Rp 14.190 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.222. Rupiah tampak berada di 11 minggu lebih terkuatnya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.220 kemudian bergerak kuat ke Rp14.190, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.190. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah bangkit di sesi global sebelumnya; di level sekitar 1 bulan terendahnya oleh perkiraan akan tertundanya tapering the Fed sambil investor mencermati rilis sejumlah bank sentral global minggu ini.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 92,13, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,21.

Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama menguat 8,423 poin (0,14%) ke level 6.135,361, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau mixed sembari investor menantikan rilis data perdagangan China sementara Wall Street semalam libur.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia beranjak turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.183 – Rp14.345. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Senin, 06 September 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Mingguan EUR/USD 06 – 10 September 2021: Bisa Melanjutkan Kenaikannya?




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Setelah naik ke arah 1.18, di 1.1796 karena turunnya dollar AS, pada awal minggu lalu, EUR/USD melanjutkan kenaikannya pada akhir minggu lalu, berhasil menembus 1.18 dan mengarah ke 1.19 di 1.1878, dengan dollar AS terus melemah dan mencapai level terendahnya setelah keluarnya laporan Nonfarm Payrolls bulan Agustus yang jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan ditambah lagi dengan komentar yang hawkish dari anggota ECB.

Dollar AS terus semakin tertekan menjelang keluarnya data Nonfarm Payrolls.

Tertekannya dollar AS pertama-tama disebabkan oleh keluarnya data Conference Board’s Consumer Confidence yang lemah pada hari Selasa, dan kemudian ditambah lagi dengan laporan pekerjaan swasta dari ADP yang buruk pada hari Rabu yang menunjukkan penambahan pekerjaan hanya sebanyak  374.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 600.000.

Dolar AS benar-benar tidak ada kesempatan untuk bangkit. Setelah angka CB Consumer Confidence yang buruk, angka komponen employment dari PMI sektor manufaktur yang dikeluarkan oleh ISM terkontraksi.

Semua hal di atas berarti, laporan NFP pada hari Jumat akan lemah dan dengan demikian kemungkinan untuk the Fed melakukan “tapering” terhadap skema pembelian obligasi berkurang. Hal ini mendorong penurunan dollar AS lebih jauh dengan prospek akan semakin banyak dollar AS yang akan dicetak pada waktu yang akan datang.

Penurunan dollar AS terus berlanjut pada minggu lalu disebabkan oleh karena membaiknya sentimen pasar dan  data – data makro ekonomi AS kebanyakan lemah yang ditutup dengan jatuhnya angka Nonfarm Payrolls ke 235.000 jauh dari yang diperkirakan di 750.000, yang membuat indeks dollar AS pada akhir minggu lalu turun ke 92,062 dari sebelumnya di awal minggu lalu masih bertengger di 92,960.

Di Eropa, Economic Sentiment Indicator Uni Eropa terkontraksi ke 117.5 untuk bulan Agustus. Sementara Markit mempublikasikan angka final bulan Agusuts yang kebanyakan mengalami revisi penurunan dari perkiraan awal meskipun masih menunjukkan ekspansi.

Minggu ini ECB akan mengadakan pertemuan pada tanggal 9 September dan partisipan pasar memperkirakan ECB akan mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah. Para pembuat kebijakan di Eropa berhati-hati dalam memberikan pengumuman perubahan terhadap kebijalan mereka sekarang dan kebanyakan fokus kepada perkembangan dari pandemik.

Disamping pertemuan ECB pada hari Kamis, Jerman akan mempublikasikan Factory Orders bulan Juli, Industrial Production dan Trade Balance, selain itu akan merilis survey ZEW bulan September dengan sentimen ekonomi diperkirakan akan membaik ke 56.7. Sebagai tambahan, Jerman akan mempublikasikan angka inflasi final bulan Agustus. Sementara Uni Eropa akan mempublikasikan angka revisi dari GDP kuartal kedua, sementara di AS minggu ini relatif sepi.

Di AS, minggu ini lebih tenang daripada yang biasanya. Angka NFP yang kecil menunjukkan bahwa varian Delta telah memberikan dampak yang dalam terhadap pertumbuhan ekonomi AS di dalam hal permintaan dari konsumen. Sebelum muncul varian Delta, para ekonom telah memperkirakan bahwa Nonfarm Payrolls pada bulan Agustus ini akan memberikan penambahan pekerjaan sebanyak satu juga orang, yang sekarang menjadi suatu pertanyaan. Ini bukanlah kemunduran minor. Ini akan mempengaruhi kebijakan moneter dari the Fed yang semula sudah ingin melakukan “tapering” dalam skema pembelian obligasi senilai $120 miliar per bulan. Dampak yang paling dalam dari laporan ini adalah bahwa Federal Reserve akan harus menahan rencana mereka sekarang untuk menormalkan pembelian assets mereka dengan melakukan “tapering” dan meneguhkan keyakinan mereka untuk tetap mempertahankan tingkat bunga mendekati Nol untuk waktu yang lebih lama lagi.

Klaim pengangguran mingguan akan diperhatikan oleh pasar. Selain itu, Producer Price Index juga akan bisa mencuri perhatian karena kadang-kadang dianggap sebagai pendahuluan dari harga konsumen.

“Support” terdekat menunggu di 1.1820 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1785 dan kemudian 1.1750. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1910 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1950 dan kemudian 1.2000. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Jumat, 03 September 2021

PT KONTAK PERKASA | Rupiah Jumat Siang Menguat ke Rp14.264/USD; Dollar di Asia Flat, Menanti Rilis NFP




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat siang ini (3/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat terbatas, mengurangi sebagian gain sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia mendatar setelah melemah 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini menguat 0,06% atau 8 poin ke level Rp 14.264 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.272. Rupiah tampak mendekati level 11 minggu terkuatnya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.265 kemudian bergerak kuat ke Rp14.252, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.264. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia mendatar setelah melemah 3 hari di sesi global sebelumnya; tertekan di 1 bulan terendahnya menjelang rilis data tenaga kerja NFP dan penguatan mata uang euro.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini flat ke level 92,21, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,21.

Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama menguat 8,229 poin (0,14%) ke level 6.086,458, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya dipimpin bursa Jepang dengan berita PM Jepang Suga akan mundur sementara Wall Street berakhir kompak menguat.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia melandai. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.235 – Rp14.447. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Kamis, 02 September 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi EUR/USD 2 September 2021: Masih Ada Ruang untuk Naik?




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - EUR/USD diperdagangkan naik mengarah 1.1850 di sekitar 1.1845, mengambil keuntungan dari PMI zona euro yang lebih baik daripada yang diperkirakan dan sentimen pasar yang positip. Euro juga diuntungkan dari permintaan beberapa anggota ECB untuk mengurangi pembelian obligasi sebagai respon terhadap tingginya inflasi.

Fokus sekarang bukan saja pada tapering dari Federal Reserve melainkan sudah bergerak ke tapering dari ECB yang dalam hal ini positip bagi EUR/USD.

Inflasi di zona Euro meningkat dan kubu hawkish dari ECB sudah membuat catatan.

Angka umum Consumer Price Index pendahuluan untuk bulan Agustus menyentuh 3% YoY dan CPI Inti mencapai 1.6%, kedua-duanya di atas dari yang diperkirakan. Tingginya inflasi telah terjadi benua Eropa dan memicu baik Klass Knot dan Robert Holzmann dari ECB menyarankan bank sentral Eropa untuk mengurangi skema pembelian obligasinya.

Pernyataan dari pejabat ECB ini memicu aksi jual atas hutang pemerintah Jerman, dan juga pemerintah negara lainnya, yang membuat yields hutang pemerintah meningkat dan berpotensi menaikkan euro sekalipun tidak semua negara di Uni Eropa mengkuatirkan inflasi. Selain itu wakil Presiden Luis de Guindos memproyeksikan kenaikan harga akan menurun.

Setelah lima hari sejak pidato kepala the Fed Jerome Powell yang dovish di symposium Jackson Hole, masih ada tekanan turun terhadap dollar AS. Bank sentral AS ini akan berkonvensi lagi pada bulan September namun saat ini laporan Nonfarm Payrolls pada hari Jumat sudah ada di pikiran para trader.

Secara keseluruhan, ada ruang bagi EUR/USD untuk melanjutkan kenaikannya, dengan buruknya data ekonomi AS yang keluar. PMI Manufaktur AS dari ISM manufaktur cukup bagus dengan angka 59.9 namun komponen employment jatuh ke 49. Sebelumnya dikeluarkan angka pekerjaan dari ADP. Data pekerjaan sektor swasta untuk bulan Agustus dari ADP yang  mengecewakan dengan penambahan pekerjaan hanya sebesar 374.000 dari 640.000 yang diperkirakan.

“Support” terdekat menunggu di 1.1780 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1745 dan kemudian 1.1725. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1860 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1910 dan kemudian 1.1980. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES