Cari Blog Ini

Selasa, 30 November 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | IHSG Dibuka Turun Tipis, Kemudian Bergerak di Zona Hijau




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- IHSG pagi hari ini dibuka turun ke level 6605.79 dari penutupannya kemarin sore, di 6608.29, namun kemudian bergerak naik ke zona hijau. Sementara indeks LQ45 dibuka naik ke level 950.78 dibandingkan posisi terakhirnya kemarin di 950.67.

Sementara bursa utama Asia bergerak beragam pagi hari ini, indeks Nikkei 225 telah melonjak 1.20% atau 338.02 poin ke level 28621.94 seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 08:46 WIB. Demikian juga dengan indeks Shanghai SSEC, menguat 0.43% atau 15.30 poin ke level 3578. Sementara indeks Hongkong Hangseng, melemah 0.26% atau 66.37 poin ke level 23785.80.

Harga pecahan satu gram emas keluaran Antam pagi hari ini berada di Rp 930.000. Harga emas Antam ini sama dengan harga Senin (29/11) yang berada di level Rp 930.000 per gram. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Senin, 29 November 2021

PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi Mingguan EUR/USD 29 November – 3 Desember 2021: Varian Baru Covid – 19 akankah Mengatasi Isu Inflasi?




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - EUR/USD berhasil memelihara momentum pemulihannya di atas 1.1250  di 1.1314, dengan pasar meragukan prospek kebijakan pengetatan dari the Fed dengan  munculnya varian baru virus corona membangkitkan keprihatinan bahwa pemulihan ekonomi akan kehilangan tenaganya. Pada minggu lalu, dollar AS mencapai ketinggian 2021 yang baru sehingga menekan turun EUR/USD sampai ke dasar di 1.1185 pada hari Rabu. Selama paruh pertama minggu lalu, partisipan pasar kuatir dengan inflasi yang tinggi yang tidak turun-turun, yang diperhitungkan di dalam perhitungan harga bahwa bank sentral akan mengambil Langkah mengurangi quantitative easing dan menaikkan tingkat suku bunga. Namun, pada akhir minggu fokus perhatian pasar berpindah kepada ketakutan karena munculnya varian baru Covid – 19.

Keprihatinan akan tingginya inflasi didukung oleh laporan data makro ekonomi. Perkiraan pendahuluan dari PMI Markit pada bulan November menunjukkan bahwa, bangkitnya ekonomi Uni Eropa diikuti oleh tekanan kenaikan inflasi yang signifikan dengan naiknya harga beli barang mentah dan harga jual barang jadi dengan kecepatan yang mencetak rekor.

Sementara itu dari AS, dollar AS mengalami kenaikan karena komentar yang hawkish dari pejabat the Fed dan rilis data ekonomi yang bagus selama minggu lalu dan membebani EUR/USD dengan berat. Ditambah lagi, dipilihnya kembali Jerome Powell untuk 4 tahun periode kedua sebagai kepala the Fed meyakinkan pasar akan kebijakan yang konsisten dan stabil.

Presiden the Fed dari San Fransisco Mary Daly, yang sebelumnya mengatakan bahwa the Fed harusnya tetap bersabar di tengah inflasi yang tinggi, berkata pada hari Rabu minggu lalu bahwa kecepatan dalam mengurangi pembelian assets bisa ditingkatkan.

AS melaporkan  angka inti dari Personal Consumption Expenditures Price Index yang membumbung tinggi menjadi 4.1% YoY, yang tertinggi sepanjang 3 dekade. Inflasi PCE inti ini adalah ukuran inflasi yang dipilih oleh the Fed pada saat mengambil keputusan kebijakan moneter.

Risalah pertemuan dari the Fed yang dirilis hari Rabu menunjukkan banyak partisipan pasar berpandangan tingginya harga bisa menjadi lebih lama lagi dan bahwa bank sentral seharusnya sudah bersiap untuk mengurangi quantitative easing lebih lanjut jika diperlukan.

Di sisi lain, risalah pertemuan kebijakan moneter ECB menunjukkan bahwa ECB tidak sedang bergegas untuk merubah kebijakan moneternya, bertolak belakang dengan the Fed sehingga membuat euro semakin tertekan.

Namun pada hari Jumat meningkatnya ketakutan bahwa varian baru virus corona akan bisa memperlambat pemulihan ekonomi global telah membuat arus safe-haven mendominasi pasar keuangan. Yields obligasi 10 tahun AS jatuh hampir 8% dan memaksa dollar AS melemah.

Varian baru Covid ini telah mempengaruhi travel global. Uni Eropa telah melarang penerbangan dari Afrika Selatan. Negara-negara Eropa lainnya malah telah melangkah lebih jauh, melarang penerbangan dari Afrika Selatan dan negara-negara Afrika lainnya. Inggris juga telah melarang penerbangan dari Afrika Selatan dan negara-negara tetangganya.

Bersamaan dengan munculnya varian baru, Eropa sedang berjuang menghadapi gelombang baru infeksi virus corona. Negara-negara seperti Jerman sedang akan memberlakukan langkah – langkah lockdown yang baru.

Minggu ini, dari Eropa akan ada update mengenai inflasi Eropa, dengan Uni Eropa akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari angka inflasi bulan November dengan Core Consumer Price Index diperkirakan muncul di 1.9% YoY sedikit turun dari bulan sebelumnya di 2%. Jerman akan melaporkan penjualan ritel bulan Oktober sementara Markit akan merilis angka final dari PMI bulan November dari Uni Eropa.

Dari AS, pada hari Rabu akan ada Employment Change dari ADP dan PMI manufaktur dari ISM yang akan dipandang sebagai data ekonomi yang bisa menggerakkan pasar.

Pasar tenaga kerja sudah menjadi ukuran kritikal yang terus diperhatikan oleh the Fed untuk menentukan seberapa kecepatan dari proses normalisasi. Pasar memperkirakan pertambahan pekerjaan sebanyak 500.000 lagi pada bulan November. Upah diperkirakan bertumbuh 0.4% lagi setelah di bulan Oktober melompat sebanyak 0.4%.

The Fed bisa saja menaikkan tingkat bunga, namun jika inflasi terus mengalami kenaikan yang berarti tingkat bunga riil akan tetap negatip, maka hal ini akan mendukung EUR/USD. Tidak peduli seberapa banyak kali the Fed menaikkan tingkat bunga, mereka pasti akan tetap ketinggalan di belakang kurva inflasi.

“Support” terdekat menunggu di 1.1300  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1200 dan kemudian 1.1160. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1350 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1420 dan kemudian 1.1470. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Jumat, 26 November 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Hong Kong Akhir Pekan Berakhir Turun; Secara Mingguan Merosot 3 Persen




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa Saham Hong Kong turun pada hari Jumat karena kasus COVID-19 domestik dan varian virus corona baru dan mungkin resisten terhadap vaksin membebani sentimen investor, dengan saham terkait semikonduktor dan energi memimpin penurunan.

Indeks Hang Seng turun -2,1% menjadi 24.213,55. Indeks Hong Kong China Enterprises (HSCE) turun -2,1% menjadi 8.626,31.

Untuk minggu ini, Indeks Hang Seng turun -3,3%. Saham Hong Kong bersiap untuk mencatat penurunan mingguan terbesar dalam 10.

Di pasar global, deteksi varian virus corona baru di Afrika Selatan mengkhawatirkan investor, mendorong mereka untuk membuang aset berisiko dan berbondong-bondong ke tempat yang aman.

Saham Hong Kong mengikuti pasar global lebih rendah karena varian COVID-19 baru membebani sentimen.

Raksasa teknologi jatuh 2,6%, dengan Tencent Holdings, Meituan, dan Alibaba Group turun antara 3% dan 4%.

Analyst memperkirakan bursa Hong Kong akan mencermati sentimen di akhir pekan ini, jika sentimen peningkatan kasus covid-19 di dalam negeri Hong Kong dan kekhawatiran varian baru covid-19 meningkat, akan menekan bursa Hong Kong. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Kamis, 25 November 2021

PT KP PRESS | Rupiah Kamis Siang Melemah ke Rp14.274/USD; Bertengger di 2 Minggu Terendahnya




PT KP PRESS SURABAYA
- Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (25/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah di hari kelimanya, mengurangi sebagian loss dari sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun tipis setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,12% atau 17 poin ke level Rp 14.274 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.257. Rupiah berada di 2 minggu terendahnya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.262 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.287, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.257. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun tipis setelah menguat di sesi global sebelumnya; di bawah level 16 bulan tertingginya oleh the Fed yang dipandang lebih hawkish dibandingkan bank sentral lainnya, seperti di kawasan Eropa.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun ke level 96,73, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,84.

Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi pertama bangkit menguat 36,553 poin (0,55%) ke level 6.719,830, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed di antara Bank Sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga acuannya serta Wall Street yang berakhir variatif.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia turun terbatas. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Rabu, 24 November 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | IHSG Ditutup Turun Tipis, BI Optimis akan Prospek Pertumbuhan Ekonomi di Tahun 2022




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG Sesi I siang ini ditutup turun tipis, 0.03% atau 1.72 poin ke level 6676.14. Demikian juga dengan indeks LQ45 berakhir melemah 0.14% atau 1.32 poin ke level 957.06.

Tujuh sektor ditutup memerah dan menjadi penekan utama IHSG, dipimpin oleh IDX Transport yang turun 0.80% sementara empat sektor masih di zona hijau, dipimpin IDX Energy yang naik 0.78 persen.

Bank Indonesia (BI) makin optimistis akan prospek pertumbuhan ekonomi di tahun 2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2022 berada di kisaran 4,7% yoy hingga 5,5% yoy. Ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 4,6% year on year (yoy) hingga 5,4% yoy.

“Di Indonesia, ekonomi akan pulih pada tahun 2022, insya Allah pertumbuhan akan lebih tinggi mencapai 4,7% yoy hingga 5,5% yoy di 2022, lebih tinggi dari 3,4% yoy hingga 4% yoy pada 2021,” ujar Perry, dalam Pertemuan Tahunan BI (PTBI), Rabu (24/11). PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Selasa, 23 November 2021

PT KONTAK PERKASA | Rupiah Selasa Pagi Melemah ke Sekitar Rp14.270/USD; Dollar di Asia Bertahan, 4,5 Tahun Terkuat vs Yen




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (23/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah di hari ketiganya, sementara dollar AS di pasar Asia bertahan setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,16% atau 23 poin ke level Rp 14.270 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.247.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.257 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.270, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.270. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia bertahan setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; di level 16 bulan tertingginya serta hampir 4,5 tahun terkuatnya vs yen setelah Powell kembali memimpin the Fed yang memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini flat ke level 96,49, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,50.

Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama melemah 13,532 poin (0,20%) ke level 6.709,854, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed setelah Jerome Powell kembali dipilih memimpin Federal Reserve di periode kedua serta Wall Street yang berakhir variatif terbatas.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia flat. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Senin, 22 November 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Jepang: Cenderung Melemah, Investor Tunggu Rilis Suku Bunga China




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Saham di Jepang tampaknya akan turun pada pembukaan Senin karena investor di Asia-Pasifik menantikan rilis suku bunga pinjaman acuan terbaru China.

Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 29.670 sementara mitranya di Osaka berada di 29.610. Itu dibandingkan dengan penutupan terakhir Nikkei 225 di 29.745.87.

Saham Australia turun di perdagangan pagi karena S&P/ASX 200 turun 0,45%.

Suku bunga pinjaman satu tahun terbaru China akan diumumkan pada pukul 09:30 HK/SIN pada hari Senin.

Investor juga akan memantau saham perusahaan teknologi China Alibaba, Baidu dan JD.com yang terdaftar di Hong Kong setelah mereka termasuk di antara perusahaan yang didenda oleh regulator pasar China karena diduga melanggar undang-undang anti-monopoli.

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96,127 setelah pemantulan baru-baru ini dari sekitar 95,6.

Yen Jepang diperdagangkan pada 114,08 per dolar, lebih kuat dari level di atas 114,5 yang terlihat terhadap greenback minggu lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada 0,7232 setelah turun dari atas $0,735 minggu lalu. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Jumat, 19 November 2021

PT KP PRESS | Rupiah Jumat Siang Melemah ke Rp14.240/USD; Dollar di Asia Menanjak, Prediksi Kenaikan Bunga




PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini (18/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau balik melemah, melepaskan gain sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia naik setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,09% atau 13 poin ke level Rp 14.240 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.227.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.210 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.242, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.240. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia naik setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya; berupaya rebound masih di antara sentimen the Fed akan segera menaikkan suku bunganya karena inflasi AS yang tinggi.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 95,64, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,52.

Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama menguat 65,315 poin (0,94%) ke level 6.698,784, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed bias menguat dengan investor mencermati saham-saham teknologi sementara S&P dan Nasdaq berakhir dalam rekor.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Kamis, 18 November 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Kamis Siang Menguat ke Rp14.232/USD; Dollar di Asia Terkoreksi Perlahan, Hari Kedua




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (18/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau bertahan rebound, stabil dari sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini menguat 0,07% atau 10 poin ke level Rp 14.232 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.242.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.245 kemudian bergerak menguat ke Rp14.225, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.232. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; tergerus dari posisi 16 bulan tertingginya oleh profit taking investor karena sudah di area overbought-nya ketika terpicu data penjualan retail AS yang melebih estimasi.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun ke level 95,74, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,81.

Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi pertama melemah 45,772 poin (0,69%) ke level 6.630,032, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed bias melemah diwarnai aksi jual saham sektor teknologi serta Wall Street berakhir tertekan oleh kekhawatiran atas inflasi global.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Rabu, 17 November 2021

PT KONTAK PERKASA | Bursa Eropa Ditutup Sebagian Besar Naik Terbantu Data Ekonomi Positif




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Bursa Saham Eropa ditutup sebagian besar lebih tinggi pada hari Selasa mencermati data ekonomi dan putaran baru pendapatan perusahaan.

Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup naik 0,24%, dengan saham minyak dan gas naik 1,1% sementara saham konstruksi dan material turun 0,5%.

Indeks FTSE 100 berakhir turun -0,34%. Indeks DAX ditutup naik 0,61%. Indeks CAC 40 berakhir naik 0,34%.

Di sisi data, penggajian Inggris naik 160.000 setelah berakhirnya skema cuti negara itu pada Oktober, statistik resmi mengungkapkan Selasa. Hasil positif kemungkinan akan meredakan beberapa ketakutan Bank of England tentang pengetatan kebijakan moneter.

PDB kuartal ketiga zona euro tumbuh 2,2%, sesuai dengan ekspektasi, Eurostat dikonfirmasi pada hari Selasa. Pertumbuhan ekonomi dalam tiga bulan hingga akhir September naik 3,7% dari periode yang sama tahun lalu.

Di Wall Street, saham naik pada hari Selasa setelah laporan penjualan ritel Oktober yang kuat dan hasil kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan dari Home Depot dan Walmart.

Dalam hal pergerakan harga saham individu di Eropa, saham Vodafone naik 4,8% setelah laporan pendapatannya.

Saham grup minuman Diageo naik 1% setelah perusahaan mengatakan mereka memperkirakan akan melihat pertumbuhan penjualan bersih organik yang kuat di paruh pertama tahun ini.

Saham HomeServe naik 7% setelah perusahaan perbaikan rumah Inggris itu mengalahkan ekspektasi laba semester pertama.

Di bagian bawah indeks blue chip Eropa, saham Jeronimo Martins jatuh lebih dari 11% setelah Asteck menjual seluruh 5% sahamnya di pengecer Portugis.

Analyst memperkirakan bursa Eropa untuk perdagangan selanjutnya akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang terpantau menguat dengan meningkatnya data penjualan eceran AS bulan Oktober. Jika bursa Asia juga esok terdukung dengan kenaikan bursa Wall Street, akan memberikan dukungan positif bagi bursa Eropa. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Selasa, 16 November 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Selasa Pagi Menguat Terbatas ke Sekitar Rp14.205/USD; Dollar di Asia Turun Setelah Menanjak ke 16 Bulan Tertingginya




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (16/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat tipis memasuki hari keempatnya, sementara dollar AS di pasar Asia turun setelah menanjak di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,05% atau 7 poin ke level Rp 14.205 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.212. Rupiah berada di sekitar 2 minggu terkuatnya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.200 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.207, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.205. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun perlahan setelah menanjak di sesi global sebelumnya; di sekitar 16 bulan tertingginya oleh pelemahan euro karena ECB belum akan menaikkan suku bunganya serta investor yang ekspektasi percepatan kenaikan suku bunga the Fed.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 95,45, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,52.

Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama melemah 10,307 poin (0,16%) ke level 6.605,722, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif di antara rilis minutes RBA yang akan mempertahankan suku bunga sampai 2024 serta Wall Street yang melemah terbatas.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Senin, 15 November 2021

PT KP PRESS | IHSG Senin Pagi Terkoreksi Sekitar 0,14% ke Level 6.642; di Bawah Rekor Intraday-nya




PT KP PRESS SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin pagi ini (15/11) terpantau terkoreksi 9,115 poin (0,14%) ke level 6.641,939 setelah dibuka naik ke level 6.672,061. IHSG di dua zona lalu terkoreksi dari posisi rekor intraday-nya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya menguat dipimpin Kospi menyusul rebound Wall Street di penutupan akhir pekan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau melemah 0,25% atau 35 poin ke level Rp 14.205, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; tergerus dari 16 bulan tertingginya di tengah investor mencari arah selanjutnya setelah melambungnya inflasi CPI AS memicu ekspektasi percepatan kenaikan suku bunga the Fed. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.235.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 21,007 poin (0,32%) ke level 6.672,061. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,244 poin (0,34%) ke level 954,680. Pagi ini IHSG melemah 9,115 poin (0,14%) ke level 6.641,939. Sementara LQ45 terlihat turun 0,40% atau 3,769 poin ke level 947,667.

Tercatat saat ini sebanyak 200 saham naik, 243 saham turun dan 178 saham stagnan.

Sementara itu, bursa Wall Street yang ditutup Sabtu subuh WIB ini berakhir rebound setelah terkoreksi dari posisi all time high mereka. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat mixed bias positif, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 0,51%, dan Indeks Straits Times yang naik 0,29%.

Analis melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi dari posisi rekor intraday-nya kemarin, sementara bursa kawasan Asia pagi ini bias menguat dipimpin Kospi menyusul rebound Wall Street di akhir pekan. Berikutnya IHSG kemungkinan akan diintip profit taking karena mendekati overbought-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.704 dan 6.725. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.550, dan bila tembus ke level 6.480. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Jumat, 12 November 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Harian Indeks Kospi 12 November 2021




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) pada perdagangan sebelumnya ditutup turun -5,25 poin, atau -0,18%, menjadi 2.924,92. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka turun -0,07% ke posisi 385.97, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 386.03 dan sempat turun ke posisi terendah di 382.70.

Bursa Saham Korea Selatan jatuh pada hari Kamis, mengikuti pelemahan Wall Street semalam karena angka inflasi AS yang melonjak memicu kekhawatiran bahwa kebijakan moneter mungkin diperketat lebih cepat.

Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa Saham AS pada hari Kamis berakhir mixed. Penguatan saham teknologi pada hari Kamis mengangkat S&P 500 dan Nasdaq 100. Namun, Dow Jones Industrials ditutup lebih rendah karena penurunan -7% di Disney. Indeks S&P 500 ditutup naik +0,06%, Indeks Dow Jones ditutup turun -0,44%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup naik +0,29%.

Harga minyak sedikit lebih rendah pada hari Kamis, tertekan penguatan dolar AS siring kekhawatiran peningkatan inflasi AS, dan setelah OPEC memangkas perkiraan permintaan minyak 2021 karena harga yang tinggi. Minyak mentah berjangka Brent turun 8 sen menjadi $82,56 per barel setelah sebelumnya jatuh ke $81,66. Kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2 sen menjadi $81,32 setelah mencapai sesi terendah $80,20.

Secara teknikal menurut Analyst  indeks Kospi200 meningkat, awal sesi dapat naik ke posisi 390.45 dan jika terus naik akan menembus ke R1 hingga R3. Namun jika kemudian turun, indeks dapat turun ke posisi 388.15 dan jika terus turun akan meluncur ke posisi S1 hingga S3. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Kamis, 11 November 2021

PT KONTAK PERKASA | Bursa Wall Street Ditutup Lemah Tertekan Lonjakan Inflasi AS




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Bursa Saham AS pada hari Rabu berakhir lebih rendah, dengan Nasdaq 100 jatuh ke level terendah 1 minggu. Kekhawatiran inflasi mengirim imbal hasil Treasury melonjak dan melemahkan harga saham setelah harga konsumen AS Oktober naik lebih dari yang diperkirakan pada laju tercepat mereka dalam lebih dari tiga dekade. Meningkatnya ekspektasi inflasi juga membebani ekuitas setelah tingkat inflasi impas 10 tahun AS pada hari Rabu naik ke level tertinggi 9 tahun di 2,722%.

Indeks S&P 500 ditutup turun -0,82%, Indeks Dow Jones ditutup turun -0,66%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup turun -1,44%.

Data klaim pengangguran mingguan AS bullish untuk saham setelah klaim pengangguran awal mingguan AS turun -4.000 ke level terendah 19-bulan di 267.000.

Data harga konsumen AS hari Rabu adalah bearish untuk saham. IHK Oktober AS naik +0,9% m/m dan +6,2% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +0,6% m/m dan +5,0% y/y dengan kenaikan +6,2% y/y terbesar tahun-ke- tahun meningkat dalam hampir 31 tahun. Juga, IHK Oktober selain makanan & energi naik +0,6% m/m dan +4,6% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +0,4% m/m dan +4,3% y/y, dengan +4,6% y/y mendapatkan peningkatan tahun-ke-tahun terbesar dalam lebih dari 30 tahun.

Kelemahan dalam saham teknologi pada hari Rabu membebani pasar secara keseluruhan. Advanced Micro Devices (AMD) ditutup turun lebih dari -6%, dan Nvidia (NVDA), Xilinx (XLNX), Adobe (ADBE), NXP Semiconductors (NXPI), dan Applied Materials (AMAT) semuanya ditutup lebih dari -3% . Amazon.com (AMZN), Alphabet (GOOG), dan Meta Platforms (FB) ditutup turun lebih dari -2%.

Pada hari Rabu, penurunan lebih dari -3% dalam harga minyak mentah memukul saham energi dan penyedia layanan energi. Occidental Petroleum (OXY), Diamondback Energy (FANG), dan Haliburton (HAL) ditutup turun lebih dari -5%. Schlumberger (SLB) dan Baker Hughes (BKR) ditutup turun lebih dari -4%, dan Marathon Oil (MRO), Devon Energy (DVN), ConocoPhillips (COP), dan Exxon Mobil (XOM) ditutup turun lebih dari -3%.

Tesla (TSLA) ditutup naik lebih dari +4% pada hari Rabu untuk memimpin kenaikan di S&P 500 karena rebound dari penurunan 16% selama dua sesi terakhir.

T-notes Desember (ZNZ21) pada hari Rabu ditutup turun -1-3,5 poin, dan imbal hasil T-note 10-tahun melonjak +11,2 bp menjadi 1,548%. Harga T-note jatuh pada hari Rabu di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya inflasi global. T-notes dibuka lebih rendah Rabu pagi setelah data China menunjukkan PPI Oktober China naik +13,5% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +12,3% y/y dan peningkatan terbesar dalam 26-1/4 tahun. Kerugian T-note dipercepat setelah data harga konsumen AS menunjukkan CPI Oktober naik lebih dari yang diperkirakan pada laju tercepat dalam lebih dari 30 tahun. T-notes kemudian merosot ke posisi terendah Rabu sore karena permintaan yang lemah untuk lelang obligasi T Treasury senilai $25 miliar selama 30 tahun yang memiliki rasio bid-to-cover. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Rabu, 10 November 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi EUR/USD 10 November 2021: Turun ke Bawah 1.16 dengan Menguatnya USD




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - EUR/USD berbalik arah setelah sempat naik di atas 1.16 pada awal perdagangan hari Selasa dan kehilangan kenaikan hariannya menjelang perdagangan sesi AS, diperdagangkan di sekitar 1.1572. Menjelang keluarnya data-data ekonomi AS dan testimoni dari kepala the Fed, indeks dollar AS berhasil menghapus kerugiannya dan naik di atas 94.00, yang merefleksikan kekuatan yang baru dari dollar AS.

Dalam perdagangan selanjutnya dollar AS berbalik melemah kembali sehingga EUR/USD berbalik menguat ke 1.1588.

Selain itu komentar dari para pejabat bank sentral menambah tekanan turun terhadap EUR/USD. Kepala ekonomi ECB Philip Lane berpegang kepada narasi inflasi yang sementara, dan menganut pandangan yang relatif optimis mengenai outlook ekonomi.

Di pihak lain, President Federal Reserve St. Louis, James Bullard mengatakan kepada Fox Business Network bahwa dia memperkirakan the Fed akan menaikkan tingkat bunga sebanyak dua kali pada tahun depan.

Dari komentar para pejabat bank sentral Eropa dan AS, kebijakan moneter yang bertolak belakang antara Federal Reserve AS dengan ECB menjadi semakin jelas setelah keputusan dari the Fed yang akan melakukan tapering atas pembelian assetnya. Sementara para pembuat kebijakan ECB terus mengingatkan pasar bahwa mereka tidak sedang mau menaikkan tingkat bunga dan bahwa mereka melihat inflasi saat ini sebagai sesuatu yang sementara.

“Support” terdekat menunggu di 1.1530  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1500 dan kemudian 1.1470. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1610 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1650 dan kemudian 1.1670. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Selasa, 09 November 2021

PT KP PRESS | Rupiah Selasa Pagi Menguat ke Sekitar Rp14.232/USD; Dollar di Asia Turun, Mencermati Inflasi CPI




PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (9/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat di hari ketiganya, sementara dollar AS di pasar Asia turun perlahan setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,18% atau 25 poin ke level Rp 14.232 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.257.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.237 kemudian menambah gain ke Rp14.232, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.232. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun perlahan setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya; lanjut terkoreksi di tengah tidak jelasnya estimasi inflasi CPI AS dalam prediksi kapan the Fed akan menaikkan suku bunganya.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 94,03, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 94,06.

Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama menguat 23,740 poin (0,36%) ke level 6.656,037, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat mengikuti rally rekor lagi di Wall Street setelah Kongres AS menyetujui paket belanja infrastruktur.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia turun terbatas. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Senin, 08 November 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Senin Siang Lanjut Menguat ke Rp14.270/USD; Dollar di Asia Naik, Ekspektasi Pengetatan Moneter




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Senin siang ini (8/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound, bertambah kuat dari sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia menanjak setelah menurun di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini menguat 0,40% atau 57 poin ke level Rp 14.270 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.327.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.325 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.330, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.270. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah turun di sesi global sebelumnya; bergerak naik oleh rilis data tenaga kerja NFP yang melebih estimasi yang mengangkat ekspektasi the Fed akan menaikkan suku bunganya.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 94,28, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 94,22.

Sementara itu, IHSG Senin di akhir sesi pertama menguat 45,794 poin (0,70%) ke level 6.627,579, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif di antara data ekspor China menanjak dan Wall Street akhir pekan mencetak rekor baru lagi.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia turun terbatas. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Jumat, 05 November 2021

PT KONTAK PERKASA | Rupiah Akhir Pekan Berakhir Rebound ke Rp14.327/USD; Meninggalkan Posisi Oversold-nya




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat sore ini (5/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar berakhir balik menguat, memangkas loss sesi siangnya, sementara dollar AS di pasar Eropa bergerak tipis setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS petang ini menguat 0,07% atau 10 poin ke level Rp 14.327 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.337. Rupiah bergerak menjauhi level 9 minggu terendah, posisi oversold-nya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.360 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.390, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 14.327. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa bergerak tipis setelah menguat; sempat menanjak oleh tertekannya pound sterling karena bertahannya suku bunga BoE serta menantikan rilis data tenaga kerja NFP.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, petang hari WIB ini flat ke level 94,32, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 94,33.

Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi melemah tipis 4,658 poin (0,07%) ke level 6.581,785, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias melemah dipimpin Hang Seng di antara tergelincirnya saham sektor property kawasan China.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Eropa bergerak terbatas. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.447. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Kamis, 04 November 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Kamis Siang Melemah ke Rp14.319/USD; Berlawanan Arah dengan Bursa




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (4/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, memasuki hari keempatnya, kembali ke level sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia merangkak naik setelah menurun di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,15% atau 22 poin ke level Rp 14.319 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.297. Rupiah terpantau berada di level sekitar sebulan terendahnya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.312 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.325, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.319. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah melemah di sesi global sebelumnya; sempat terkoreksi setelah pengumuman the Fed yang segera memulai tapering tetapi belum akan menaikkan suku bunga.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik perlahan ke level 93,99, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,85.

Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi pertama menguat cukup signifikan 53,714 poin (0,82%) ke level 6.605,844, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat setelah the Fed mengumumkan akan mulai mengurangi pembelian obligasi (tapering off) pada akhir bulan November, ini sudah diantisipasi pasar.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.142 – Rp14.337. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Rabu, 03 November 2021

PT KP PRESS | Rupiah Rabu Siang Melemah ke Rp14.302/USD; Dollar di Asia Turun Terbatas, Menantikan the Fed




PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu siang ini (3/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, memasuki hari ketiganya, dengan menambah loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia bergerak sempit setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,35% atau 50 poin ke level Rp 14.302 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.252. Rupiah terpantau berada di level sekitar sebulan terendahnya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.272 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.305, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.302. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia bergerak sempit setelah menguat di sesi global sebelumnya; sempat menanjak di tengah investor menanti hasil pertemuan the Fed dengan ekspektasi segera dimulainya tapering.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 94,07, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 94,10.

Sementara itu, IHSG Rabu di akhir sesi pertama menguat 31,365 poin (0,48%) ke level 6.524,640, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed sambil menantikan pertemuan the Fed minggu ini serta Wall Street yang ditutup lanjut mencetak rekor.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia turun terbatas. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.040 – Rp14.275. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Selasa, 02 November 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Selasa Ditutup Melemah Tipis ke Rp14.252/USD; Dollar di Eropa Flat, RBA Bertahan




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa sore ini (2/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar ditutup melemah tipis, dengan memangkas loss sesi siangnya, sementara dollar AS di pasar Eropa mendatar setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS petang ini melemah 0,04% atau 5 poin ke level Rp 14.252 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.247. Rupiah terpantau berada di level sekitar sebulan terendahnya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.260 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.265, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 14.252. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa mendatar setelah melemah; sempat terkoreksi dari lonjakan sebelumnya di tengah investor mencerna keputusan bank sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunganya.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, petang hari WIB ini flat ke level 93,87, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,87.

Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi melemah 59,614 poin (0,91%) ke level 6.493,275, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menurun oleh sentimen negatif dari merosotnya sektor property di bursa China.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Eropa flat. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.040 – Rp14.275. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Senin, 01 November 2021

PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi Mingguan EUR/USD 1 – 5 Nopember 2021: Ditentukan oleh Hasil FOMC & NFP AS




PT KONTAK PERKASA SURABAYA
- Setelah bergerak sideways di rentang 1.1600 selama paruh pertama minggu ini, EUR/USD sempat naik ke 1.1693 pada hari Kamis minggu lalu dengan Presiden ECB Christine Lagarde menentang kenaikan tingkat bunga ECB. Namun menutup minggu lalu, EUR/USD kembali jatuh ke 1.1562 dengan berbalik menguatnya indek dollar AS ke 94.138.

Inflasi kelihatannya telah berdampak negatip, paling tidak terhadap ekonomi AS, yang mengalami pertumbuhan yang melambat. Ekonomi AS hanya berkembang 2% per tahun di kuartal ke 3, lebih buruk daripada yang diperkirakan dan jauh turun dari kuartal ke 2 sebesar 6.7%. Kekurangan dalam hal semikonduktor mengakibatkan dampak yang besar, dan juga naiknya harga-harga. Berita ini membebani dollar AS.

Dollar AS juga sebagian terpukul oleh kabar baik dari perusahaan – perusahaan AS yang melaporkan penghasilan perusahaannya yang umumnya bagus – bagus sehingga mendorong naik harga saham dan memberikan sentimen yang risk-on yang membebani dollar AS yang safe-haven. Meskipun pada saat terakhir melesetnya penghasilan dari Amazon dan Apple sempat membuat sentimen berubah menjadi buruk dan menolong menstabilkan dollar AS.

Ketakutan terhadap inflasi yang tinggi mendorong naik biaya peminjaman dalam jangka pendek sehingga menaikkan kurva dari yields obligasi AS jangka pendek yang mendorong naik dollar AS.

Selain itu, AS juga merilis core Personal Consumption Expenditures Price Index tahunan di bulan September yang muncul stabil di 3.6%

ECB mengadakan pertemuan kebijakan moneternya yang tetap mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah sebagaimana yang telah diantisipasikan, sementara pernyataan yang menyertainya serupa dengan sebelumnya.

Dalam konferensi persnya, Presiden ECB Christine Lagarde mendesak bahwa inflasi bersifat sementara dan akan turun pada tahun depan. Sementara Consumer Price Index (CPI) Uni Eropa naik mencapai ketinggian selama 13 tahun di 4.1% YoY di bulan Oktober, dan CPI Jerman melompat ke 4.6% YoY pada bulan yang sama.

Lagarde juga mengatakan bahwa dia percaya Pandemic Emergency Purchase Program (PEPP) akan berakhir pada bulan Maret 2022 sebagaimana yang semula direncanakan dan juga menambahkan tidak ada kenaikan tingkat bunga yang diperkirakan akan terjadi selama tahun 2022. Apa yang akan terjadi selanjutnya akan didiskusikan lebih lanjut pada bulan Desember.

GDP Jerman kuartal ke 3 muncul di 1.8% QoQ, di bawah daripada yang diperkirakan, sementara Uni Eropa di 2.2% sesuai dengan angka kuartal ke 2 dan di atas dari yang diperkirakan di 2%.

Minggu ini, Jerman akan mempublikasikan laporan Retail Sales bulan September, Factory Orders dan Industrial Production, yang bisa memberikan petunjuk mengenai Kesehatan ekonomi lokal. Sementara kalender ekonomi dari Uni Eropa sedikit dengan fokus kepada European Commission Economic Growth Forecasts dan Retail Sales bulan September.

Dari AS, minggu ini, fokus kepada risalah pertemuan FOMC the Fed mengenai tapering dan laporan bulanan Non-Farm Payrolls.

Di bulan September, kepala Federal Reserve Jerome Powell secara eksplisit mengatakan bahwa tapering di bulan November sudah dalam rencana dan menambahkan bahwa prosesnya akan bisa berakhir pada pertengahan tahun 2022. Risalah pertemuan the Fed menunjukkan bahwa kecepatan tapering adalah $15 miliar per bulan sehingga akan berakhir dalam 8 bulan.

Sejak saat itu, angka inflasi telah terus tinggi secara persisten, mengikis narasi bahwa inflasi hanya bersifat sementara. Dan bahkan the Fed telah mengakui kenaikan harga dan isu rantai supply ternyata lebih persisten daripada yang sebelumnya dipikirkan. Meskipun demikian, angka pertumbuhan ekonomi dan employment melambat.

Hampir pasti the Fed akan mengumumkan mengenai tapering. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Powell masih bisa mengatakan bahwa inflasi bersifat sementara dengan angka CPI inti yang keluar baru-baru ini tidak naik tinggi. Dan bahkan angka selama tiga bulan terakhir menunjukkan kelemahan data makro ekonomi CPI.

Selain masalah tapering, minggu ini AS akan mengeluarkan laporan data pekerjaan yaitu Non-Farm Payrolls. Dua kali data Non-Farm Payrolls sangat mengecewakan, di bulan September hanya sedikit penambahan yaitu 194.000 pekerjaan. Para ekonom memperkirakan kenaikan dua kali lipat sebanyak 385.000 pekerjaan di bulan Oktober, dengan upah tetap di 4.6% secara tahunan.

Munculnya angka yang lebih baik akan positip bagi dollar AS dan sebaliknya. Namun jika the Fed membuat sentimen yang buruk bagi pasar, kabar buruk ini bisa menjadi kabar baik buat dollar AS karena akan memicu arus safe-haven.

Sebelum keluarnya data NFP, PMI dari ISM akan dipublikasikan dan bisa dipakai untuk menebak NFP yang akan keluar. PMI dari ISM diperkirakan akan keluar di atas angka 60 yang merefleksikan pertumbuhan yang kuat.

Selain PMI ISM, laporan pekerjaan dari sektor swasta yang akan dikeluarkan oleh ADP juga bisa menggoyang pasar. Pada laporan bulan lalu, menunjukkan kenaikan sebanyak 568.000 posisi yang jauh di atas dari yang diperkirakan.

“Support” terdekat menunggu di 1.1558  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1523 dan kemudian 1.1470. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1580 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1670 dan kemudian 1.1760. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA