Cari Blog Ini

Senin, 01 November 2021

PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi Mingguan EUR/USD 1 – 5 Nopember 2021: Ditentukan oleh Hasil FOMC & NFP AS




PT KONTAK PERKASA SURABAYA
- Setelah bergerak sideways di rentang 1.1600 selama paruh pertama minggu ini, EUR/USD sempat naik ke 1.1693 pada hari Kamis minggu lalu dengan Presiden ECB Christine Lagarde menentang kenaikan tingkat bunga ECB. Namun menutup minggu lalu, EUR/USD kembali jatuh ke 1.1562 dengan berbalik menguatnya indek dollar AS ke 94.138.

Inflasi kelihatannya telah berdampak negatip, paling tidak terhadap ekonomi AS, yang mengalami pertumbuhan yang melambat. Ekonomi AS hanya berkembang 2% per tahun di kuartal ke 3, lebih buruk daripada yang diperkirakan dan jauh turun dari kuartal ke 2 sebesar 6.7%. Kekurangan dalam hal semikonduktor mengakibatkan dampak yang besar, dan juga naiknya harga-harga. Berita ini membebani dollar AS.

Dollar AS juga sebagian terpukul oleh kabar baik dari perusahaan – perusahaan AS yang melaporkan penghasilan perusahaannya yang umumnya bagus – bagus sehingga mendorong naik harga saham dan memberikan sentimen yang risk-on yang membebani dollar AS yang safe-haven. Meskipun pada saat terakhir melesetnya penghasilan dari Amazon dan Apple sempat membuat sentimen berubah menjadi buruk dan menolong menstabilkan dollar AS.

Ketakutan terhadap inflasi yang tinggi mendorong naik biaya peminjaman dalam jangka pendek sehingga menaikkan kurva dari yields obligasi AS jangka pendek yang mendorong naik dollar AS.

Selain itu, AS juga merilis core Personal Consumption Expenditures Price Index tahunan di bulan September yang muncul stabil di 3.6%

ECB mengadakan pertemuan kebijakan moneternya yang tetap mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah sebagaimana yang telah diantisipasikan, sementara pernyataan yang menyertainya serupa dengan sebelumnya.

Dalam konferensi persnya, Presiden ECB Christine Lagarde mendesak bahwa inflasi bersifat sementara dan akan turun pada tahun depan. Sementara Consumer Price Index (CPI) Uni Eropa naik mencapai ketinggian selama 13 tahun di 4.1% YoY di bulan Oktober, dan CPI Jerman melompat ke 4.6% YoY pada bulan yang sama.

Lagarde juga mengatakan bahwa dia percaya Pandemic Emergency Purchase Program (PEPP) akan berakhir pada bulan Maret 2022 sebagaimana yang semula direncanakan dan juga menambahkan tidak ada kenaikan tingkat bunga yang diperkirakan akan terjadi selama tahun 2022. Apa yang akan terjadi selanjutnya akan didiskusikan lebih lanjut pada bulan Desember.

GDP Jerman kuartal ke 3 muncul di 1.8% QoQ, di bawah daripada yang diperkirakan, sementara Uni Eropa di 2.2% sesuai dengan angka kuartal ke 2 dan di atas dari yang diperkirakan di 2%.

Minggu ini, Jerman akan mempublikasikan laporan Retail Sales bulan September, Factory Orders dan Industrial Production, yang bisa memberikan petunjuk mengenai Kesehatan ekonomi lokal. Sementara kalender ekonomi dari Uni Eropa sedikit dengan fokus kepada European Commission Economic Growth Forecasts dan Retail Sales bulan September.

Dari AS, minggu ini, fokus kepada risalah pertemuan FOMC the Fed mengenai tapering dan laporan bulanan Non-Farm Payrolls.

Di bulan September, kepala Federal Reserve Jerome Powell secara eksplisit mengatakan bahwa tapering di bulan November sudah dalam rencana dan menambahkan bahwa prosesnya akan bisa berakhir pada pertengahan tahun 2022. Risalah pertemuan the Fed menunjukkan bahwa kecepatan tapering adalah $15 miliar per bulan sehingga akan berakhir dalam 8 bulan.

Sejak saat itu, angka inflasi telah terus tinggi secara persisten, mengikis narasi bahwa inflasi hanya bersifat sementara. Dan bahkan the Fed telah mengakui kenaikan harga dan isu rantai supply ternyata lebih persisten daripada yang sebelumnya dipikirkan. Meskipun demikian, angka pertumbuhan ekonomi dan employment melambat.

Hampir pasti the Fed akan mengumumkan mengenai tapering. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Powell masih bisa mengatakan bahwa inflasi bersifat sementara dengan angka CPI inti yang keluar baru-baru ini tidak naik tinggi. Dan bahkan angka selama tiga bulan terakhir menunjukkan kelemahan data makro ekonomi CPI.

Selain masalah tapering, minggu ini AS akan mengeluarkan laporan data pekerjaan yaitu Non-Farm Payrolls. Dua kali data Non-Farm Payrolls sangat mengecewakan, di bulan September hanya sedikit penambahan yaitu 194.000 pekerjaan. Para ekonom memperkirakan kenaikan dua kali lipat sebanyak 385.000 pekerjaan di bulan Oktober, dengan upah tetap di 4.6% secara tahunan.

Munculnya angka yang lebih baik akan positip bagi dollar AS dan sebaliknya. Namun jika the Fed membuat sentimen yang buruk bagi pasar, kabar buruk ini bisa menjadi kabar baik buat dollar AS karena akan memicu arus safe-haven.

Sebelum keluarnya data NFP, PMI dari ISM akan dipublikasikan dan bisa dipakai untuk menebak NFP yang akan keluar. PMI dari ISM diperkirakan akan keluar di atas angka 60 yang merefleksikan pertumbuhan yang kuat.

Selain PMI ISM, laporan pekerjaan dari sektor swasta yang akan dikeluarkan oleh ADP juga bisa menggoyang pasar. Pada laporan bulan lalu, menunjukkan kenaikan sebanyak 568.000 posisi yang jauh di atas dari yang diperkirakan.

“Support” terdekat menunggu di 1.1558  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1523 dan kemudian 1.1470. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1580 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1670 dan kemudian 1.1760. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar