Cari Blog Ini

Kamis, 26 November 2020

PT KONTAK PERKASA | WHO Investigasi Wuhan soal Asal Usul Virus Corona, Benar dari Kelelawar?




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Asal-usul virus Corona COVID-19 hingga kini masih menjadi misteri. Meskipun pertama kali dilaporkan muncul di Wuhan, China, belakangan para peneliti menunjukkan bukti kasus Corona lebih dulu terjadi di luar China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyebut tidak bisa mengesampingkan dugaan tersebut dan mungkin saja jika Corona lebih dulu menyebar sebelum dilaporkan di Wuhan pertama kali. Investigasi asal-usul COVID-19 disebut telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, tetapi hasilnya belum kunjung ditemukan.

Dikutip dari Reuters, kini pihak WHO pun ingin kembali ke pasar basah Wuhan, awal kasus Corona dilaporkan. Hal ini untuk mengetahui bagaimana COVID-19 mungkin pertama kali menyebar dari kelelawar.

Peter Ben Embarek, pakar penyakit hewan WHO, mengatakan bahwa tim ingin mewawancara ulang kasus awal COVID-19 dan menemukan pekerja yang terinfeksi di awal wabah, yang mungkin memiliki 'informasi penting' tentang di mana mereka mungkin tertular virus Corona baru atau COVID-19.

"Tidak ada yang menunjukkan bahwa itu (COVID-19) adalah buatan manusia," katanya, mengulangi pandangan WHO dan sebagian besar ilmuwan.

"Sebelum Desember 2019 kami tidak benar-benar tahu apa yang terjadi, kami tidak tahu bagaimana virus Corona COVID-19 melompat dari lingkungan alam yang paling mungkin dalam populasi kelelawar ke manusia. Dan sedikit sejarah itulah yang perlu kita rekonstruksi," kata Ben Embarek dalam acara media sosial pada hari Rabu.

China menjamin dukungan penuh investigasi WHO soal asal-usul wabah COVID-19
"WHO telah mendapat jaminan dari China bahwa kunjungan lapangan internasional untuk menyelidiki asal-usul virus Corona baru akan diatur sesegera mungkin," kata pakar darurat topnya Mike Ryan pada hari Senin.

Peneliti China sedang melakukan studi epidemiologi pada kasus COVID-19 dan kondisi awal di pasar Wuhan, sementara tim internasional yang terdiri dari 10 ahli akan melakukan studi fase 2.

Amerika Serikat, dan pada tingkat yang lebih kecil, beberapa delegasi Eropa, telah mengajukan pertanyaan tentang penundaan tersebut dan mencari jadwal kunjungan para ahli internasional, kata para diplomat.

Pakar penyakit hewan WHO Ben Embarek berkata 'belum terlambat' untuk penyelidikan asal usul wabah COVID-19.

"Apa yang ingin kami lakukan dengan tim internasional dan mitra di China adalah kembali ke lingkungan Wuhan, mewawancarai ulang kasus awal secara mendalam, mencoba menemukan kasus COVID-19 lain yang tidak terdeteksi pada waktu itu dan mencoba melihat kalau kita bisa mendorong kembali sejarah kasus pertama," ujarnya.

Investigasi WHO bersama para pakar nantinya disebut bisa mengungkap segala sesuatu yang masuk dan keluar dari pasar basah Wuhan. Mencoba mencari tahu dari mana kemungkinan virus Corona COVID-19 berasal, khususnya terkait beberapa dugaan yang belakangan menyebut berasal dari makanan.

"Mereka akan mencari kesamaan di antara para pekerja pasar yang sakit parah karena COVID-19 pada bulan Desember, dan apakah mereka terinfeksi di pedesaan atau lingkungan pertanian di China selatan atau mungkin bahkan di luar China," katanya. PT KONTAK PERKASA

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar