Cari Blog Ini

Kamis, 19 November 2020

KONTAK PERKASA FUTURES | Kasus Corona Naik Lagi di AS, Wall Street 'Tiarap'




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali 'tiarap' karena kasus baru virus Corona (COVID-19) di negara tersebut kembali tinggi. Mulai dari indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite harus menghadapi reli penurunan dua hari berturut-turut sejak Selasa (17/11), sampai perdagangan semalam, Rabu (18/11).

Dilansir dari CNBC, Kamis (19/11/2020), Dow Jones Industrial Average turun 344,93 poin, atau 1,2% menjadi 29.438,42 dalam sesi yang tidak stabil, setelah naik sebanyak 147 poin pada sesi tertinggi. S&P 500 turun 1,2%, atau 41,74 poin, menjadi 3.567,79. Kemudian, Nasdaq Composite turun 0,8%, atau 97,74 poin, menjadi 11.801,60.

Wall Street berbalik turun tajam setelah Wali Kota New York City Bill de Blasio mengumumkan sekolah-sekolah di Big Apple itu harus kembali menerapkan sekolah dari rumah atau school frome home (SFH). Blasio mengatakan, pemerintah setempat hanya berupaya untuk menekan kasus baru Corona.

Berdasarkan data John Hopkins University, AS sedang bergulat kembali dengan tingginya infeksi COVID-19 ketika akan memasuki musim dingin. John Hopkins mencatat ada sekitar 157.000 kasus Corona baru per hari di AS. Angka tersebut mencetak rekor baru, dan hampir 30% lebih tinggi dari pertumbuhan kasus baru Corona pada pekan sebelumnya.

Meski Wall Street 'terbakar', beberapa saham yang mendukung aktivitas di rumah kembali melonjak. Misalnya saja saham Zoom Video menguat lebih dari 3%, sementara Peloton (aplikasi olahraga di rumah) naik hampir 2%.

Sayangnya, kenaikan itu tak dirasakan oleh saham-saham teknologi seperti Apple, Microsoft, Alphabet (Google), dan Facebook, semuanya turun setidaknya 1%.

Di sisi lain, Pfizer mengumumkan kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkannya bersama BioNTech efektif 95% untuk menyembuhkan pasien Corona. Pfizer juga akan segera mengajukan permohonan izin penggunaan darurat kepada BPOM AS dalam beberapa hari ke depan.

Pakar Strategi Investasi dari Schroders Bill Callahan mengatakan, berita vaksin ini memberikan hal yang cukup menjanjikan. Harapannya, para investor akan kembali memperoleh optimisme di bursa saham.

"Yang paling penting adalah pengumuman vaksin dapat melenyapkan ketidakpastian jangka panjang yang selama ini membuat investor berhati-hati," ujar Callahan.

Selain saham-saham yang mendukung aktivitas di rumah naik, saham Boeing dalam indeks DJIA melonjak hingga 4%. Hal itu terjadi usai Federal Aviation Administration (FAA) atau Administrasi Penerbangan Federal mencabut larangan terbang bagi Boeing 737 Max setelah 20 bulan mendekap di kandang karena dua kecelakaan mematikan.

Sementara itu, saham Target naik sekitar 2% setelah pendapatan kuartal ketiga perusahaan melampaui perkiraan karena penjualan digital yang meningkat pesat. KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar