PT KONTAK PERKASA | Dolar menguat pada hari Kamis (16/11) setelah dua hari bergejolak yang menunjukkan penurunan tajam diikuti oleh rebound karena para pedagang menganggap data ekonomi yang masuk sebagai sinyal Federal Reserve akan menunggu lebih lama sebelum memangkas suku bunga.
Indeks dolar “ yang mengukur mata uang AS terhadap enam unit lainnya “ naik 0,2% menjadi 104,53. Harga turun sebesar 1,51% pada hari Rabu - penurunan terbesar dalam satu hari perdagangan dalam setahun.
Euro datar di sekitar $1,084, sementara sterling turun 0,2% pada $1,2385. Dolar turun 0,1% terhadap yen di 151,27.
Dolar mendapat dukungan dari penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan yang dikombinasikan dengan lebih banyak tanda-tanda penurunan inflasi, memperkuat narasi "soft landing" ekonomi, yang akan memberi The Fed lebih banyak waktu sebelum menurunkan suku bunga.
Para pedagang tetap yakin bahwa suku bunga tidak akan naik lebih tinggi, namun telah memangkas kemungkinan penurunan pertama pada bulan Maret menjadi kurang dari 1 dari 4 dari lebih baik dari 1 dari 3 pada hari sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Di tempat lain, Aussie turun 0,5% menjadi $0,6479, sedangkan dolar Selandia Baru turun 0,8% menjadi $0,598.
Mata uang Australia gagal mendapatkan dukungan dari pemulihan yang kuat dalam lapangan kerja, karena para pedagang memperhatikan fakta bahwa sebagian besar kenaikan terjadi pada pekerja paruh waktu, sementara tingkat pengangguran sebenarnya meningkat lebih tinggi. (Arl) PT KONTAK PERKASA
Sumber : Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar