Cari Blog Ini

Jumat, 29 Oktober 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Jumat Pagi Melandai ke Sekitar Rp14.171/USD; Dollar di Asia Merangkak dari Tekanan Hawkish




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat pagi ini (29/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau agak flat dengan melemah terbatas, sementara dollar AS di pasar Asia naik tipis setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,01% atau 1 poin ke level Rp 14.171 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.170.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.167 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.175, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.171. Melandainya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia naik tipis setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya; berupaya bangkit setelah tertekan sikap hawkish dari beberapa bank sentral global, termasuk ECB yang mendongkrak euro.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 93,40, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,36.

Sementara itu, IHSG Jumat di awal sesi pertama menguat 40,880 poin (0,63%) ke level 6.564,956, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias melemah dalam tekanan pada saham sector teknologi setelah penghasilan Apple dirilis di bawah ekspektasi serta Wall Street ditutup dalam gain.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini mendatar, dengan dollar di pasar Asia merangkak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.040 – Rp14.275. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Kamis, 28 Oktober 2021

PT KP PRESS | Susul Bursa Jepang, Saham Asia Pasifik Melemah Pagi Ini




PT KP PRESS SURABAYA - Saham di Asia-Pasifik turun pada perdagangan Kamis pagi karena investor menunggu pengumuman kebijakan moneter terbaru Bank of Japan.

Nikkei 225 di Jepang turun 1,2% di awal perdagangan sementara indeks Topix turun 1,13%. Penjualan ritel di Jepang turun 0,6% pada September dari tahun sebelumnya, menurut data pemerintah yang dirilis Kamis.

Bank of Japan juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter terbaru pada hari Kamis. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan kebijakannya, menurut Reuters.

Di tempat lain, Kospi Korea Selatan diperdagangkan 0,12% lebih tinggi. Saham di Australia turun karena S&P/ASX 200 turun 0,29%.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik diperdagangkan 0,06% lebih rendah.

Semalam di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average turun 266,19 poin menjadi 35.490,69 sementara S&P 500 tergelincir sekitar 0,51% menjadi 4.551,68. Nasdaq Composite datar di 15.235,84.

Mata uang dan minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 93,888 — masih di bawah level di sekitar 94 yang terlihat baru-baru ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 113,78 per dolar, lebih kuat dari level di atas 114 yang terlihat awal pekan ini. Dolar Australia berpindah tangan pada $0,7504, turun dari level sekitar $0,753 yang terlihat awal pekan ini.

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional berjangka minyak mentah Brent turun 0,66% menjadi $84 per barel. Minyak mentah berjangka AS turun 0,86% menjadi $81,95 per barel. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Rabu, 27 Oktober 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Saham Asia Pasifik Bergerak Beragam Pagi Ini Meski Wall Street Catat Rekor Lagi




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Saham di Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Rabu pagi meskipun indeks utama di Wall Street mencatat rekor tertinggi baru lagi semalam.

Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,13% sedangkan indeks Topix turun 0,15%. Kospi Korea Selatan juga tergelincir 0,2%.

Saham di Australia naik tipis di perdagangan pagi karena S&P/ASX 200 naik sedikit. Indeks harga konsumen Australia untuk kuartal ketiga akan dirilis pada pukul 8:30 pagi HK/SIN pada hari Rabu.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan sedikit berubah.

Data keuntungan industri China untuk bulan September juga siap dirilis pada pukul 09:30 HK/SIN pada hari Rabu.

Semalam di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average naik 15,73 poin ke rekor penutupan tertinggi baru 35.756,88 sementara S&P 500 naik 0,18% menjadi 4.574,79. Nasdaq Composite naik fraksional menjadi sekitar 15.235,72.

Mata uang dan minyak mentah dunia

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 93,955 menyusul lonjakan baru-baru ini ke level sekitar 94.

Yen Jepang diperdagangkan pada 114,16 per dolar, setelah melemah dari bawah 114 terhadap dolar kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada $0,7515, turun dari level sekitar $0,752 yang terlihat baru-baru ini.

Harga minyak mentah dunia lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional berjangka minyak mentah Brent turun 0,41% menjadi $86,05 per barel. Minyak mentah berjangka AS turun 0,4% menjadi $84,31 per barel. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Selasa, 26 Oktober 2021

PT KONTAK PERKASA | Rupiah Selasa Siang Melemah ke Rp14.171/USD; Dollar di Asia Merangkak Naik di Hari Kedua




PT KONTAK PERKASA SURABAYA
- Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (26/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, menambah sedikit loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia menanjak setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,10% atau 14 poin ke level Rp 14.171 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.157.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.155 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.173, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.171. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menguat di sesi global sebelumnya; rebound dari posisi sebulan terendahnya di tengah minggu pengumuman beberapa bank sentral yang dicermati pasar untuk arah pasar berikutnya.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 93,91, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,82.

Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi pertama menguat 38,037 poin (0,57%) ke level 6.663,734, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat dipimpin Nikkei setelah Dow Jones dan S&P 500 ditutup dalam rekor baru kembali.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.040 – Rp14.275. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Senin, 25 Oktober 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi EUR/USD 25 – 29 Oktober 2021: Turun karena Kehilangan Potensi Bullish?




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setelah turun dari ketinggian 1.1750 ke 1.1561 pada minggu – minggu sebelumnya, EUR/USD berhasil naik dan mencapai ketinggian 1.1670 pada paruh pertama minggu lalu. Namun setelah tidak berhasil naik lebih tinggi dari 1.1670 oleh karena melemahnya dollar AS, EUR/USD kembali turun ke 1.1645, karena dollar AS sempat sedikit menguat kembali. Oleh karena data ekonomi dari sektor swasta pada awal Oktober terus berkembang dengan kecepatan yang kuat.

Minggu lalu, kalender makro ekonomi yang jarang membuat pasangan matauang ini digerakkan oleh sentimen pasar dan yields obligasi pemerintah AS. Di pihak lain, saham-saham mengalami rally karena laporan penghasilan perusahaan yang solid, dengan Wall Street mencetak rekor ketinggian, meskipun keprihatinan sehubungan dengan inflasi mengirim yield treasury AS 10 tahun naik ke 1.70%, level tertinggi sejak pertengahan bulan Mei.

Sementara itu inflasi AS mengalami kenaikan yang bertolak belakang dengan pandangan dari para pembuat kebijkan lokal yang memandangnya sebagai sementara. Consumer Price Index menyentuh ketinggian selama lebih dari satu decade di 5.4% YoY di bulan September.

Para pejabat tinggi Federal Reserve menyatakan keprihatinannya mengenai berlanjutnya inflasi yang tinggi dan memberikan catatan bahwa hal ini bisa memaksa bank sentral untuk menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang diantisipasikan. Terlepas dari kapan tingkat bunga akan dinaikkan, Federal Reserve dipastikan akan mulai melakukan pengurangan pembelian obligasinya  pada bulan November.

Inflasi Eropa dikonfirmasi berada di 3.4% YoY pada bulan September, sementara angka inti untuk periode yang sama berada pada 1.9%. Meskipun demikian, bertolak belakang dengan the Fed, ECB menganggap belum harus mengurangi dukungan keuangannya terhadap ekonomi. Hal ini membebani euro.

Dari medan data, AS mempublikasikan klaim penganggurannya dengan angka yang mengejutkan dimana terkontraksi 290.000, angka terendah sejak pandemik dimulai.

Markit pada hari Jumat mempublikasikan perkiraan sementara untuk PMI bulan Oktober. Pertumbuhan aktifitas bisnis di zona euro melambat dengan tajam ke kerendahan selama 6 bulan di bulan Oktober ditengah meningkatnya bottlenecks supply dan berlangsungnya terus Covid – 19, yang membuat angka PMI manufaktur jatuh ke 58.5 dan juga PMI jasa turun ke 54.7.

Sementara angka di AS cukup memberikan semangat dengan PMI Jasa membaik ke 58.2, mengatasi yang diperkirakan, sementara PMI manufaktur jatuh ke 59.2, meleset dari yang diperkirakan di 60.3.

Minggu ini, hari Kamis merupakan hari yang kritikal bagi Uni Eropa dimana ECB akan mengumumkan keputusannya mengenai keputusan kebijakan moneter yang terbaru.

Pada hari Jumat, Uni Eropa juga akan mempublikasikan GDP kuartal ke 3 nya, yang diperkirakan akan muncul di 1.9%, turun sedikit dari 2.2% pada kuartal kedua. Selain itu akan juga mempublikasikan perkiraan pendahuluan di bulan Oktober dari Consumer Price Index yang diperkirakan lompat dari 3.4% ke 3.7%.

Sebelumnya pada awal minggu, Jerman akan mempublikasikan survey IFO bulan Oktober dan survey GFK Consumer Confidence untuk bulan November. Selain itu Jerman juga akan merilis perkiraan pendahuluan dari data inflasinya yang bulan Oktober dan data GDP nya yang kuartal ketiga.

AS akan mempublikasikan perkiraan sementara dari GDP kuartal ke tiga yang diperkirakan muncul di 3.2% QoQ, kurang lebih setengah dari angka sebelumnya di 6.7%. Di kuartal kedua ekonomi AS berkembang dengan cepat di 6.7% karena ekonomi kembali dibuka, namun setelah itu kembali dilakukan restriksi-restriksi karena naiknya kembali kasus Covid – 19 sehingga ekonomi melambat.

Selain angka GDP, investor juga menantikan laporan “personal consumption and investment” yang kemungkinan akan tetap tinggi.

Sebelum keluarnya data GDP AS, angka Durable Goods Orders untuk bulan September menarik perhatian, karena akan menjadi salah satu data yang diperhitungkan di dalam penghitungan kalkulasi GDP.

Yang perlu dicatat lagi adalah rilis S&P Case Shiller House Price Index yang kemungkinan bisa mencapai 20% YoY. Ketakutan akan menggelembungnya real-estate AS bisa memicu the Fed untuk menaikkan tingkat bunga bahkan ketika pemulihan ekonomi belum selesai. Hal ini bisa mendorong naik dollar AS.

“Support” terdekat menunggu di 1.1615  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1523 dan kemudian 1.1470. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1670 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1720 dan kemudian 1.1840. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Jumat, 22 Oktober 2021

PT KP PRESS | Bursa Wallstreet Mixed Pada Penutupan Hari Kamis




PT KP PRESS SURABAYA - Bursa Saham Wallstreet pada penutupan pasar hari Kamis mixed, dengan indeks S&P membukukan rekor tertingginya, Indeks Nasdaq 100 naik ke tertinggi 1 bulan. Positifnya pendapatan di Q3 yang diatas perkiraan membuat harga saham meningkat . Saham-saham terdorong naik karena turunnya Weekly Jobless Claims AS ke terendah 19 bulan dan meningkat penjualan rumah bulan September ke tertinggi 8 bulan. Turunnya saham –9% dari saham IBM pada hari Kamis membuat indeks Dow Jones Industrials merah.

Indeks S&P 500 ditutup naik +37%, Indeks Dow Jones Industrial ditutup naik +0.43% sedangkan Indeks Nasdaq 100 ditutup turun –0.14%.

Data ekonomi AS pada hari Kamis membuat harga saham naik adalah data Weekly Jobless Claims AS turun dibawah perkiraan –6,000 menjadi 19 bulan terendah ke 290,000 membuat menguatnya pasar tenaga kerja diatas perkiraan dari 297,000. Juga pembelian rumah di bulan September naik 7% dari bulan lalu ke tertinggi 8 bulan sebesar 6.29 juta, menguat diatas perkiraan dari 6.10 juta.

Komen dari Gubernur Fed Waller membuat harga saham-saham turun karena dikatakan risiko inflasi meningkat dan the Fed harus bertindak lebih cepat jika inflasi tetap tinggi.

Saham penggerak pasar hari Kamis

Menguatnya saham tehnologi pada hari Kamis mendukung kenaikan harga saham di semua pasar. Netflix (NFLX) naik lebih dari +4% dan Tesla (TSLA) naik +3% setelah kedua perusahaan melaporkan bahwa pendapatan kuartalan meningkat diatas perkiraan.

Match Group(MTCH) naik +10% hari Kamis memimpin kenaikan harga di S&P 500 setelah Google mengurangi biaya langganan di applikasinya.

HP Inc (HPQ) ditutup naik +6% pada hari Kamis setelah perkiraan EPS di tahun 2022 dinaikkan menjadi $4.07 – $4.27 diatas konsensus $3.78.

IBM (IBM) turun lebih dari – 9% pada hari Kamis mendorong turunnya indeks saham S&P 500 dan Dow Jones Industrials setelah laporan pendapatan Q3 sebesar $17.62 milyar di bawah konsensus $17.83 milyar

T-notes Desember pada hari Kamis turun –14.5 ticks dan imbal hasil dari T-notes 10 tahun naik +3.2 bp menjadi 1.689%. Pada hari Kamis T-Notes turun ke 20 bulan terendah dan imbal hasil dari T-Notes naik ke tertinggi 5 ¼ bulan di 1.692%. Kenaikan inflasi diatas perkiraan membuat harga T-notes turun setelah 10 tahun breakeven tingkat inflasi naik ke tertinggi 9 tahun, pada hari Kamis di 2.67%. Komen dari Gubernur Fed Waller dan penurunan dari jobless claims ke terendah 19 bulan membuat turunnya harga T-notes.

Analyst memperkirakan bursa Wall Street masih naik, memperhatikan berita-berita ekonomi di akhir minggu dan pengaruh kebijakan the Fed selanjutnya PT KP PRESS

investing.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Kamis, 21 Oktober 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Saham Asia Pasifik: Bergerak Beragam Meski DJI di Wall Street Capai Rekor




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Saham di Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Kamis pagi meskipun kenaikan semalam di Wall Street yang membuat Dow Jones Industrial Average naik ke level tertinggi baru sepanjang masa.

Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,64% di awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,36%. Kospi Korea Selatan naik 0,3% lebih tinggi.

Saham Australia diredam karena S&P/ASX 200 diperdagangkan sedikit berubah.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,09% lebih tinggi.

Dow Jones Industrial Average naik 152,03 poin semalam menjadi 35.609,34 setelah menyentuh tertinggi sepanjang masa di awal sesi. S&P 500 naik 0,37% menjadi 4.536,19 sementara Nasdaq Composite tertinggal, tergelincir sedikit ke 15.121,68.

Bitcoin menyentuh tertinggi sepanjang masa
Investor juga akan mengawasi pergerakan bitcoin setelah cryptocurrency baru-baru ini melewati level $66.900 dan menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa. Namun kemudian bergerak turun dan terakhir diperdagangkan pada $65,831,42 pada pukul 20:05. ET Rabu, menurut Coin Metric.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 93,596 – masih di bawah level di atas 94 yang terlihat awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 114,35 per dolar setelah menguat dari atas 114,4 terhadap dolar kemarin. Dolar Australia diperdagangkan pada $0,7519, mempertahankan kenaikan setelah naik dari bawah $0,744 awal pekan ini.

Harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah di Bursa Berjangka Brent naik 0,19% menjadi $85,98 per barel. Demikian juga dengan minyak mentah di Bursa Berjangka AS, naik 0,47% menjadi $83,81 per barel. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES