Cari Blog Ini

Selasa, 31 Maret 2020

KONTAK PERKASA FUTURES | Manajer Tiffany 'SNSD' Didiagnosis Terinfeksi Corona



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Kabar mengejutkan datang dari Tiffany Young. Manajer personel SNSD yang kini tengah beraktivitas di Amerika Serikat tersebut, yakni Tara Redavid, didiagnosis terinfeksi virus Corona.
Kabar tentang diagnosis tersebut dikonfirmasi oleh rekan terdekat Tara. Lewat situs penggalangan dana GoFundMe mereka juga meminta masyarakat membantu Tara lewat donasi.

"Teman kami Tara belum lama ini terpapar virus COVID-19 yang membuatnya mengidap pneumonia. Ini merupakan hal sulit dan tidak terduga serta harus dihadapi secara fisik dan finansial, yang butuh sedikit bantuan dara untuk melewatinya," demikian tertulis di deskripsi GoFundMe seperti dilihat pada Selasa (31/3/2020).

Tara Redavid telah mengurusi karier Tiffany Young sejak Agustus 2019. Tak hanya untuk aktivitasnya di Amerika saja, tetapi juga buat kegiatan Tiffany di seluruh dunia.

Belum ada informasi soal bagaimana kondisi Tiffany saat ini. Sang pelantun 'Born Again' pun belum buka suara soal kontak fisik terakhirnya dengan Tara. KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

Senin, 30 Maret 2020

PT KP PRESS | Rumor Transfer: Aubameyang Jadi Plan B Zidane di Madrid



PT KP PRESS SURABAYA - Pierre-Emerck Aubameyang masuk dalam rencana Zinedine Zidane. Striker Gabon itu berpotensi dibawa ke Real Madrid sebagai pilihan alternatif.

Kontrak Aubameyang di Arsenal tinggal tersisa setahun, yang habis pada musim panas 2021. Saat ini, penyerang 30 tahun itu mulai dirumorkan bakal hengkang.

Salah satunya adalah Real Madrid. Seperti dilaporkan Express, Zidane diklaim tertarik mendatangkan eks pemain AC Milan dan Borussia Dortmund itu.

Namun, Aubameyang bukan menjadi opsi utama Zidane pada musim panas mendatang. Pelatih Prancis itu dinilai akan lebih memprioritaskan untuk merekrut Erling Haaland dari Dortmund dan Sadio Mane dari Liverpool.

Jika Madrid gagal merekrut Mane atau Haaland, maka Zidane disebut akan mengalihkan fokusnya ke Aubameyang. Madrid pun harus bersaing dengan Manchester United dan Inter Milan, yang juga berhasrat memboyongnya.

Musim ini, sebelum kompetisi terhenti akibat virus corona, Aubameyang tampil oke untuk Arsenal. Ia sudah menyarangkan 20 gol dari 32 laga untuk The Gunners. PT KP PRESS

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

Jumat, 27 Maret 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Dolar AS Menjinak, Rupiah Parkir di Rp 16.147/US$



PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 16.147. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin di level Rp 16.262.
Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Jumat (27/3/2020). Posisi dolar AS pagi ini juga melemah 127 poin atau 0,7%.

Hingga pukul 09.20 WIB, dolar AS tercatat bergerak di level Rp 16.110-16.275. Sedangkan secara point to point terhadap setahun yang lalu, dolar AS berada di rentang Rp 13.565-16.620.

Dari data RTI, dolar AS pagi ini ada di level Rp 16.220. Angka tersebut melemah 85 poin atau 0,52% hari ini.

Dolar AS tercatat melemah terhadap yuan China, yen Jepang, dan dolar Singapura. Sedangkan rupiah menguat terhadap. euro, dolar Singapura, dan yuan China.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan kondisi pasar valas di Indonesia saat ini sudah semakin membaik.

"Pasar valas semakin membaik dan penguatan makin stabil. Mekanisme berjalan baik, bid dan over nya membentuk nilai tukar yang baik," kata Perry dalam video conference di Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Perry menyebut, kepanikan yang terjadi di pasar global turut mempengaruhi kondisi pasar keuangan dalam negeri.

"Di pasar obligasi pemerintah, investor asing sudah mulai membeli SBN di pasar sekunder. Outlflow juga mengalami penurunan, ini menunjukkan jika kondisi pasar keuangan, seperti saham dan obligasi semakin membaik," jelas dia. PT KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

Kamis, 26 Maret 2020

PT KONTAK PERKASA | Wabah Corona Dinilai Mereda, China Akan Cabut Lockdown di Wuhan



PT KONTAK PERKASA SURABAYA - China akan mengakhiri penutupan sebagian besar provinsi Hubei pada beberapa hari mendatang dalam sebuah pengumuman pada 24 Maret lalu. Untuk di Wuhan sendiri, tepat pertama wabah virus corona muncul pertama kali di Provinsi Hubei, lockdown akan dicabut pada 8 April mendatang.
Mengutup Live Science, setelah dua bulan dikunci dan dalam pengamanan ketat, Provinsi Hubei telah melaporkan nol kasus selama lima hari berturut-turut mulai 19 Maret. Pada hari Selasa (24/3), hanya ada satu kasus baru yaitu dokter di Rumah Sakit Umum Hubei, Wuhan.

Pada 23 Januari lalu, China memblokir perbatasan Wuhan, rumah bagi sekitar 11 juta penduduk dan tidak mengizinkan siapapun masuk atau keluar dari kota. Lockdown diberlakukan beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek, yang biasanya membuat jutaan orang bepergian. Kala itu, semua penerbangan, kereta api, bus, dan jalan raya kota diblokir.

Saat ini sebagian besar dunia baru saja menghadapi wabah terburuk namun di episentrum pertama, semuanya perlahan-lahan kembali normal.

Wuhan dan kota-kota lain di Provinsi Hubei menanggung beban terbesar dari kasus Covid-19 di China dengan 67.801 kasus. Setidaknya ada 3 ribu orang meninggal di Provinsi Hubei, sangat banyak jika dibandingkan dengan wilayah lain di China.

Pembatasan di beberapa wilayah di Provinsi Hubei telah dicabut meski Wuhan diperintahkan tetap lockdown sampai 8 April. Sebagian besar orang yang sehat di Provinsi Hubei telah diizinkan meninggalkan daerah tersebut.

Meski demikian, infeksi COVID-19 belum mereda sepenuhnya, terutama di Tiongkok. Kebanyakan kasus di sana adalah imported case. Maka mulai Rabu (25/3), Beijing, akan memberlakukan pengujian ketat COVID-19 dan karantina dua minggu untuk siapa saja yang datang ke negara itu. PT KONTAK PERKASA

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

Selasa, 24 Maret 2020

KONTAK PERKASA FUTURES | Kenapa Dinamakan Virus Corona? Ini Alasannya



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Virus corona membuat negara di seluruh dunia termasuk Indonesia kelabakan. Sebenarnya, kenapa virus tersebut dinamakan sebagai corona?
Lembaga kesehatan Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menyebut bahwa coronavirus merupakan keluarga besar virus dengan gejala mirip flu.

Gejala itu termasuk batuk, demam, gangguan tenggorokan, atau hidung meler. Namun dalam beberapa kasus, gejala menjadi penyakit serius seperti pneumonia.

"Kata corona sendiri adalah bahasa Latin untuk mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu adalah alasan kenapa ia diberi nama ini," tulis IB Times.

Di samping COVID-19 yang merupakan tipe baru virus corona, ada pula tipe lainnya. Termasuk Acute Respiratory Syndrome atau SARS, dan Middle East Respiratory Syndrome atau MERS-CoV.

Seperti COVID-19, kemunculan pertama SARS juga terjadi di China pada November 2002 sampai Juli 2003. Terdapat 8.000-an orang terinfeksi dan 774 meninggal. Penyebarannya mencapai 17 negara.

Adapun MERS pertama kali terdeteksi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan sejak itu menyebar ke beberapa negara. Para penderita mengalami sakit pernapasan yang cukup parah dan berpotensi meninggal dunia. KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

Senin, 23 Maret 2020

PT KP PRESS | China Mulai Pulih dari Corona, Polusi Udara Meningkat Lagi



PT KP PRESS SURABAYA - China mulai menunjukkan lagi geliatnya seiring kepulihan mereka dari pandemi corona. Itu membuat tingkat polusi udara di beberapa kota kembali mengalami kenaikan.

Diberitakan sebelumnya, China mengalami penurunan jumlah polusi udara dalam jumlah cukup besar. Hasil pantauan European Space Agency memperlihatkan, udara di wilayah China menunjukkan kondisi membaik dalam periode Desember sampai awal Maret.

Disebutkan kalau tingkat polusi di China menurun 20-30%. Angka yang cukup besar ini terjadi karena keputusan lockdown yang dilakukan pada Kota Wuhan, juga lantaran beberapa pabrik dan industri berhenti beroperasi.

Pada akhir Februari, penurunan polusi udara malah mencapai level tertinggi, yakni 40% di beberapa kota di China.

Namun kondisi tersebut kini berubah, seiring pulihnya China dari hantaman virus corona. Dikutip dari Autoblog, tingkat polusi di China kembali merangkak naik sejak 16 Maret.

Beberapa pabrik otomotif di China dikabarkan sudah kembali beroperasi, meski belum 100%. Dalam beberapa pekan ke depan negara tersebut diprediksi akan bisa kembali ke kondisi awal seperti sebelum virus corona menghantam.

China terus mengalami penurunan jumlah pasien positif corona sejak pekan lalu. Beberapa rumah sakit darurat yang sebelumnya berdiri untuk menampung pasien sudah mulai ditutup. PT KP PRESS

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

Jumat, 20 Maret 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Selain Stereophonics, Lewis Capaldi Juga Dicaci Karena Konser di Tengah Corona



PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Stereophonics menuai protes dan kritik karena menggelar konser di tengah merebaknya himbauan untuk menghindari keramaian demi menanggulangi pandemi Covid-19.

Rupanya selain Stereophonics, Lewis Capaldi juga menerima teguran keras yang sama dari banyak pihak. Sebab ia masih menggelar konsernya di Aberdeen, Inggris pada 15 Maret 2020.

Konser itu di P&J Live yang menurut The Sun, memiliki kapasitas penonton hingga 15.000 orang.

Dikutip dari NME, tiket konser Lewis Capaldi terjual habis dengan jumlah kurang lebih 11.000 orang.

Di tengah-tengah konsernya, Capaldi mengatakan pada penontonnya. "Kita bisa saja terkena Corona. Maka cucilah tanganmu, Aberdeen. Cucilah tanganmu," ungkapnya.

Konser itu kemudian menuai protes dan kecaman. Lewis Capaldi dan penyelenggara konser dianggap tidak sensitif pada kondisi virus Corona yang telah menjadi pandemi global belakangan ini. PT KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com