Cari Blog Ini

Jumat, 27 Agustus 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Jumat Siang Melemah ke Rp14.432/USD; Dollar di Asia Terkoreksi Menjelang Simposium the Fed




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini (27/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, di hari ketiganya, sementara dollar AS di pasar Asia turun perlahan setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,12% atau 17 poin ke level Rp 14.432 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.415.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.425 kemudian bergerak menguat ke Rp14.415 dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.432. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun perlahan setelah menguat di sesi global sebelumnya; dalam pergerakan tertahan menjelang Jackson Hole symposium dari the Fed di tengah komentar beberapa pejabat the Fed yang pro percepatan tapering.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 93,00, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,04.

Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama melemah 25,252 poin (0,42%) ke level 6.032,828, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya variatif di tengah pasar menantikan arah dari pertemuan the Fed akhir minggu pada Jackson Hole symposium

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.485. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Kamis, 26 Agustus 2021

PT KP PRESS | Bursa Amerika Semakin Kuat dengan Rekor Lanjutan S&P500 dan Nasdaq




PT KP PRESS SURABAYA - Bursa saham Amerika Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari WIB (26/8/2021), dengan memperpanjang rekor tinggi yang dicapai sebelumnya.  Sentimen investor menguat di tengah berlanjutnya optimisme tentang pertumbuhan ekonomi global serta harapan Federal Reserve mungkin tidak mulai mengurangi program pembelian obligasi dalam waktu dekat.

Indeks  Dow Jones menguat  moderat dengan cetak kenaikan 39,24 poin atau 0,11 persen pada 35.405,40. Indeks S&P 500 dan Nasdaq melanjutkan rekor tertingginya, dengan S&P500  ditutup naik 9,96 poin atau 0,22 persen pada 4.496,19 dan  Nasdaq naik 22,06 poin atau 0,15 persen pada 15.041,86.

Dari laporan ekonomi yang dirilis, Departemen Perdagangan melaporkan pesanan barang tahan lama turun tipis 0,1 persen pada bulan Juli menyusul kenaikan 0,8 persen pada Juni.

Saham-saham yang menyumbang rekor bagi Nasdaq dan S&P500 seperti saham American Express naik lebih dari 3 persen, saham Travelers Companies naik lebih dari 2,5 persen dan saham JP Morgan Chase naik hampir 2 persen. Sedangkan saham Honeywell International, Chevron, Goldman Sachs dan Caterpillar alami kenaikan moderat.

Ada perusahaan yang melaporkan kuartalannya dengan penurunan pendapatan pada periode Q2-2021, namun saham Salesforce.com ditutup dengan keuntungan yang lumayan.  Dari sektor yang sama, saham Nordstrom anjlok lebih dari 17 persen setelah perusahaan mengumumkan bahwa mereka hanya akan berada dalam posisi untuk mengembalikan uang tunai kepada pemegang saham pada akhir tahun, karena memperkirakan biaya akan terus meningkat pada semester kedua tahun ini. PT KP PRESS

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Rabu, 25 Agustus 2021

PT KONTAK PERKASA | Rekor Bursa Wall Street Berlanjut, Sentimen Persetujuan Vaksin Pfizer Masih Kuat




PT KONTAK PERKASA SURABAYA
- Rekor perdagangan saham di bursa Wall Street berlanjut pada sesi yang berakhir Rabu dinihari WIB (25/8/2021), dengan dukungan beberapa sentimen positif. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi sepanjang masa, Dow Jones bertahan di posisi tertinggi sepekan.

Indeks  Dow Jones menguat 30,55 poin atau 0,09 persen pada 35.366,26, memangkas beberapa kenaikan setelah mencapai tertinggi 35.445,47. Indeks S&P 500 menetap di 4.486,23, naik 6,70 poin atau 0,15 persen, sedangkan indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi berakhir lebih tinggi 77,15 poin atau 0,52 persen pada 15.019,80.

Berita persetujuan FDA untuk vaksin covid-19 Pfizer/BioNTech kembali menjadi sentimen positif bagi investor, karena dapat meningkatkan tingkat vaksinasi di AS dan juga memacu pertumbuhan ekonomi. Kemudian lonjakan harga minyak mentah serta data ekonomi yang positif juga menambah semangat pasar.

Dari laporan ekonomi, Departemen Perdagangan merilis laporan yang menunjukkan rebound dalam penjualan rumah baru AS di bulan Juli. Penjualan rumah baru meningkat 1,0 persen ke tingkat tahunan 708.000 pada Juli setelah merosot 2,6 persen ke tingkat revisi naik 701.000 pada Juni.

Selain naiknya harga minyak mentah yang memicu  pembelian kuat pada saham-saham energi, laporan kuartalan perusahaan ritel Best Buy yang lebih baik dari perkiraan mengangkat saham naik 8% lebih dan menyumbang rekor bagi indeks Nasdaq dan S&P500.

Saham-saham yang menyumbang rekor bagi Nasdaq dan S&P500 seperti saham Amazon, saham Chevron, saham Caterpillar, saham Goldman Sachs, 3M, Intel dan Cisco Systems menguat 1% lebih masing-masing. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Selasa, 24 Agustus 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi GBP/USD 24 Agustus 2021:Kenaikan Hanya Bersifat Sementara?




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - GBP/USD naik dari kerendahannya, dan diperdagangkan berhasil menembus 1.37 di 1.3721, ditopang oleh membaiknya sentimen pasar. Investor memperkirakan the Fed akan menahan diri untuk menarik dukungan terhadap ekonomi. Meningkatnya kasus covid di Inggris agak membebani Sterling. PMI jasa pendahuluan dari Markit sangat mengecewakan dengan muncul di 55.

Memasuki minggu yang baru, ada sentimen yang benar-benar berbeda. Pasar bersemangat dengan prospek bahwa Federal Reserve akan menunda melakukan “tapering” dari skema pembelian obligasi, berkebalikan dengan suramnya sentimen minggu lalu. Namun, alasan berspekulasi bahwa the Fed akan menahan diri dari memperlambat pencetakan uang bukanlah sesuatu yang positip yaitu cepatnya penyebaran varian covid Delta.

Permintaan akan assets safe-haven termasuk dollar AS mereda, sementara harga saham mengalami kenaikan, dengan memburuknya situasi di AS karena penyebaran varian Delta bisa memaksa the Fed tetap tidak mengubah kebijakan moneter yang ultra longgar.

Namun kejatuhan dollar AS kelihatannya kemungkinan tidak akan berlanjut terus, terutama tidak terhadap Poundsterling. Pergerakan naik sekarang kemungkinan hanya sementara dan tidak cukup untuk mengangkat GBP/USD kembali ke ketinggian sebelum kejatuhan.

Alasan the Fed menahan diri dari mengurangi dukungan ekonomi datang dari merebaknya kembali virus corona, yang berarti lebih lemahnya aktifitas ekonomi di AS. Hal ini bisa membawa arus safe-haven ke dollar AS. Terlebih lagi, kasus naiknya kembali covid 19  di Inggris bisa membawa Sterling turun.

“Support” terdekat menunggu di 1.3700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3650 dan kemudian 1.3570.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.3725 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3760 dan kemudian 1.3785. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Senin, 23 Agustus 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Mingguan GBP/USD 23 – 27 Agustus 2021: Cenderung Turun?




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Setelah turun ke bawah 1.3750 akibat menguatnya dollar AS karena tanda-tanda “tapering” yang segera akan dilakukan oleh the Fed, GBP/USD semakin turun dan mencapai kerendahan bulan Agustus yang baru di 1.3617 dengan angka inflasi Inggris turun di bawah dari yang diperkirakan.

“Pelarian ke keamanan” itulah judul utama yang mendorong dollar AS naik dengan kasus virus corona terus meningkat sementara data ekonomi lebih banyak melemah. Sebelumnya dollar AS sudah lebih dahulu naik dengan keluarnya risalah pertemuan the Fed yang cenderung ke arah “tapering”.

Risalah pertemuan the Fed memberikan signal pengurangan skema pembelian obligasi atau pengetatan (tapering) sudah ada di dalam agenda the Fed.

Tapering sedang datang, inilah narasi yang datang dari risalah pertemuan Federal Reserve dan hal ini mendorong naik dollar AS. Jika the Fed memang benar mengurangi skema pembelian obligasinya, matauang dollar AS memiliki ruang untuk naik.

Namun menguatnya dollar AS ini bisa mencapai batasnya dan mengalami koreksi dengan para investor mulai berpikir ulang mengenai makna dari risalah pertemuan FOMC the Fed.

Pertama, pengumuman di atas mengenai pengurangan pembelian obligasi pada tahun ini sudah ada di dalam agenda sebelumnya. Kedua, risalah tersebut berasal dari pertemuaan yang diadakan pada akhir bulan Juli, dan sejak saat itu, beberapa data ekonomi AS yang keluar mengecewakan. Consumer Confidence bulan Agustus turun lebih rendah dari kerendahan selama pandemik dan angka penjualan ritel bulan Juli, sangat mengecewakan. Terlebih lagi varian Covid Delta terus menyebar dengan cepatnya. Ketiga, dari risalah dapat disimpulkan bahwa the Fed tidak akan secara otomatis menaikkan tingkat bunga pada saat mengakhiri proses tapering.

Sementara itu, dari data ekonomi, data ekonomi AS menyedihkan. Setelah sentimen konsumen bulan Agustus tumbang ke bawah level terburuk dalam masa pandemik, penjualan ritel juga turun menjadi – 1.1% di bulan Juli, lebih buruk daripada – 0.2% yang diperkirakan.

Kasus coronavirus juga menjadi penting di AS setelah dalam satu hari dilaporkan terjadi kasus baru sebanyak 250.000 orang, naik pesat dari posisi sebelumnya dengan puncaknya 140.000.

Di Inggris kasus covid juga tetap bertahan tinggi, mengakhiri penurunan yang cepat yang tercatat pada pertengahan bulan Juli. Perpaduan arus safe-haven ke dollar AS dengan kekuatiran akan ekonomi Inggris membebani Sterling telah menjadi faktor yang paling dominan yang menekan GBP/USD.

Data Inggris bervariasi, namun kebanyakan angka-angka yang penting muncul mengecewakan. Sementara tingkat pengangguran turun ke 4.7% dan pertumbuhan upah lompat 8.8% YoY untuk bulan Juni. Klaim pengangguran hanya turun sedikit 7800 di bulan Juli. CPI tergelincir ke 2% di bulan Juli, di bawah dari yang diperkirakan sehingga membuat BoE melonggarkan tekanannya untuk mengetatkan kebijaksanaan.

Minggu ini, menjadi pertanyaan apakah Inggris bisa kembali mengalahkan covid – 19? Setelah kasus baru yang disebabkan oleh kerumunan di masa pertandingan Euro 2021, infeksi meningkat lagi sementara kampanye vaksin telah melambat. Kunci untuk memenangkan pertempuran melawan virus dan merestorasi keyakinan konsumen adalah imunisasi, khususnya terhadap orang-orang muda.

Kalender ekonomi Inggris minggu ini relatif sedikit. Purchasing Manager Index pendahuluan dari Markit untuk bulan Agustus menonjol. Penurunan grade dari PMI jasa pada bulan Juli menyebabkan Sterling jatuh. Apabila kembali jatuh maka sektor terbesar di Inggris ini juga mengkuatirkan.

Di AS, Kongres AS sedang kembali dari liburan musim panasnya dengan dua program belanja yang besar menjadi prioritas di agenda. Demokrat sedang berusaha menyeimbangkan antara meloloskan belanja infrastruktur senilai $1 triliun yang bipartisan dengan program yang lebih ambisius pengeluaran senilai $3.5 triliun.

Partai yang berkuasa saat ini sedang terpukul hebat dengan kejatuhan pemerintah Afghanistan dan hanya memiliki kelebihan tipis di kedua dewan yang ada di Kongres. Setiap penundaan terhadap program tersebut bisa meredupkan prospek pertumbuhan dan membebani sentimen di pasar. Dan sebaliknya, apabila keduanya bisa lolos maka akan membuat pasar gembira.

Event utama pada minggu ini adalah symposium Jackson Hole selama dua hari, dimana kepala the Fed Jerome Powell diskedulkan akan berbicara pada hari Jumat, 27 Agustus.

Diskusi besarannya adalah “kebijakan makro ekonomi di dalam perekonomian yang bermasalah”, namun fokus pasar adalah diskusi sekitar “tapering” dari program pembelian asset QE dari the Fed.

Setelah melihat bahwa the Fed paling tidak telah berbicara mengenai “tapering” di dalam risalah pertemuan kebijakan ekonomi mereka, sedikit pembicaraan saja mengenai “tapering” di Jackson Hole akan bisa memicu pembelian yang signifikan atas dollar AS pada minggu ini.

Penyebaran varian Delta belakangan ini ditambah dengan lemahnya konsumsi dan tanda-tanda telah memuncaknya inflasi yang hanya muncuk 0.3% di bulan Juli, adalah alasan untuk bank sentral AS ini tidak akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi pada bulan September.

Beberapa indikator ekonomi yang akan menggerakkan pasar di antaranya adalah PMI pendahuluan dari Markit untuk bulan Agustus yang bisa menunjukkan penurunan di dalam sentimen bisnis menyusul penurunan di dalam “consumer confidence”.

Statistik Durable Goods Orders untuk bulan Juli akan memberikan pandangan pertama mengenai investasi di kuartal ketiga dengan angka yang bervariasi yang diperkirakan.

Para ekonom memperkirakan angka GDP yang diupdate untuk kuartal kedua juga diupgrade dari angka awal di 6.5% setahun.

Ukuran inflasi dari the Fed – Core PCE – diperkirakan menunjukkan bahwa kenaikan harga masih tetap di atas 3% sekali lagi.

“Support” terdekat menunggu di 1.3560 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3500 dan kemudian 1.3450.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.3660 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3740 dan kemudian 1.3800. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Jumat, 20 Agustus 2021

PT KP PRESS | Bursa Asia Masih Memerah, IHSG Dibuka Turun Pagi Ini




PT KP PRESS SURABAYA - IHSG pagi ini dibuka turun tipis 0.06% atau 3.56 poin ke level 5988.75. Demikian juga dengan indeks LQ45, melemah 0.10% atau 0.81 poin ke level 849.92. Bursa utama Asia masih memerah.

Bursa Asia masih memerah pagi hari ini, indeks Nikkei 225 sudah turun 0.72% atau 196.52 poin ke level 27084.27, seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 08:53 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, anjlok 1.17% atau 297.10 poin ke level 25019.85 dan indeks Shanghai SSEC, merosot 0.97% atau 33.53 poin ke level 3432.02.

Data ekonomi Jepang menunjukkan inflasi inti turun 0.20% pada bulan Juli dibandingkan tahun sebelumnya dan menjadi penurunan dalam 12 bulan berturut-turut yang menandai permintaan yang tertekan akibat pandemic Covid-19.

Harga emas keluaran ANTAM pagi ini di gelar di harga Rp.946.000 per gram, lebih murah Rp.1000 dibandingkan hari kemarin, di Rp.947.000 per gram. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Kamis, 19 Agustus 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Kamis Pagi Melemah ke Sekitar Rp14.400/USD; Dollar di Asia Rally, Tapering Tahun Ini




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (19/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,19% atau 28 poin ke level Rp 14.400 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.372.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.405 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.410, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.400. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya; terangkat ke 9 bulan tertingginya oleh pernyataan the Fed dalam minutes-nya yang akan mulai memangkas pembelian obligasi sebelum akhir tahun ini.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naiuk ke level 93,35, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,13.

Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama melemah 65,599 poin (1,07%) ke level 6.052,551, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya melemah setelah rilis minutes the Fed menunjukkan akan dimulainya tapering pada tahun ini.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES