Cari Blog Ini

Senin, 26 April 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Mingguan GBP/USD 26 – 30 April 2021: The Fed Bisa Menjatuhkan GBP?




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setelah gagal menembus resistance di 1.40, GBP/USD sempat turun ke 1.3823, sebelum akhirnya berhasil pulih kembali sebagian dan naik ke 1.3883 dengan melemahnya dollar AS dan data makro ekonomi Inggris yang bagus.
Sentimen pasar yang bagus dan optimisme akan vaksin Inggris harus menghadapi keprihatinan akan perkembangan yang negatip dari virus corona dan sentimen pasar yang ragu-ragu.

Dunia kuatir dengan kasus harian virus corona yang mencetak rekor di India, yang melebihi 300.000 – selain itu di negara-negara tetangga lainnya juga mengalami peningkatan. Bagi negara – negara maju seperti Inggris, hal ini berarti meningkatnya resiko datangnya varian yang baru dan juga perlambatan ekonomi karena turunnya permintaan. Keprihatinan akan hal ini telah mendorong naik dollar AS yang safe-haven.

PM Johnson memberikan peringatan akan potensi gelombang Covid – 19 yang baru di musim dingin yang akan datang. Namun, keprihatinannya datang ditengah kampanye vaksin local yang berhasil dan penurunan infeksi baru yang persisten, pengrumahsakitan dan kematian. Situasi membaik di dunia Barat. Di Amerika Serikat kurva infeksi juga mendatar dan selanjutnya menurun.

Data ekonomi Inggris kebanyakan positip, dengan tingkat pengangguran turun ke 4.9% di bulan Februari dan klaim pengangguran hanya naik sebanyak 10,100 di bulan Maret, kedua data ekonomi tersebut menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja Inggris. Berita ini memberikan dukungan naik bagi Sterling.

Sementara dari Amerika Serikat, klaim pengangguran AS turun ke 547.000, sekali lagi mengatasi daripada yang diperkirakan di 607.000, maupun daripada minggu sebelumnya di 576.000. Penurunan dari level diatas 700.000 ke 576.000 pada minggu sebelumnya saja sudah merupakan kejutan positip yang disambut gembira oleh pasar dan para ekonom memperkirakan terjadinya konsolidasi pada angka klaim pengangguran minggu ini naik ke 607.000.

Publikasi ini memberikan dukungan naik terhadap dollar AS. Treasury AS yang mendominasi pergerakan dollar AS selama ini, nampaknya sudah melemah dominasinya, dan sekarang yield-nya berada pada 1.60%.

Bulan April akan segera berlalu, membawa di dalamnya ketakutan akan perlambatan dalam imunisasi Inggris yang kelihatannya terlalu dibesar-besarkan dengan vaksin dosis kedua telah sedang diberikan dengan kecepatan penuh.

Penyelesaian suntikan dosis pertama akan dipercepat pada minggu ini, yang akan membawa Inggris berada pada pijakan yang kuat untuk melanjutkan langkah dalam  membuka kembali ekonominya. Setiap percepatan akan mendukung naik Sterling.

Brexit minggu-minggu sebelum ini selalu dikebelakangkan, namun ratifikasi kesepakatan dagang Inggris dengan Uni Eropa bisa membuat Brexit disorot lagi. Peraturan mengenai sektor jasa terutama dalam hal keuangan, masih belum dibahas sampai saat ini. Setiap kendala akan menurunkan Poundsterling, sementara kemajuan menuju kesepakatan akan mendukung Sterling. Meskipun demikian, berita-berita mengenai Covid sering menutupi berita mengenai Brexit.

Ekonomi AS sedang meningkat akibat vaksin dan stimulus fiskal yang diberikan. AS telah memvaksin 40% dari populasinya paling tidak dengan satu suntikan, dan membuat kurva infeksi menjadi mendatar.

Rencana belanja infrastruktur dalam jumlah yang besar sedang di diskusikan di Washington, setiap perkembangan bisa menggerakkan pasar.

Order durable goods untuk bulan Maret diperkirakan naik secara moderat setelah penurunan yang terjadi pada bulan Februari. Namun, setelah NFP dan Retail Sales naik substansial secara mengejutkan, angka yang besar pada akhir bulan tidak bisa diabaikan. Dan data ini akan masuk dalam penghitungan angka pertumbuhan ekonomi yang akan keluar pada hari Kamis.

Statistik GDP rilis yang pertama untuk kuartal kesatu kemungkinan bervariasi, dengan bulan pertama dari tahun ini adalah periode transisi. Januari adalah bulan dimana infeksi Covid sedang meroket. Februari adalah campuran antara mulai membaiknya situasi virus namun datang badai musim dingin yang membekukan. Maret adalah saat dimana ekonomi mulai mengalami pemulihan yang massif.

Rilis laporan GDP kemungkinan akan menutupi laporan klaim pengangguran mingguan, namun angka Personal Consumption Expenditure inti pada hari Jumat akan menarik perhatian pasar karena merupakan alat ukur inflasi yang dipakai oleh the Fed. Setiap kenaikan kearah target bank sentral AS di 2% bisa menggerakkan pasar.

Event minggu ini adalah keputusan tingkat bunga dari Federal Reserve pada hari Rabu. Bank sentral paling berkuasa di dunia ini diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah namun bisa memberikan signal mengenai pergerakan yang akan datang. Sebagian partisipan pasar berspekulasi bahwa the Fed akan memberikan tanda-tanda mengenai rencana untuk mengurangi pembelian obligasi pada bulan Juni pada saat akan merilis proyeksi ekonomi yang baru. Hal ini bisa mendorong naik dollar AS.

Jika the Fed menahan diri untuk tidak memberikan indikasi mengenai pergerakan yang akan datang, investor akan fokus kepada dua mandate dari the Fed yaitu employment dan inflasi. Dalam hal employment, Powell pasti akan menekankan pentingnya memperhatikan 8,4 juta orang Amerika yang belum mendapatkan pekerjaan sehingga perlu diberikan lebih banyak dukungan moneter. Namun bagaimana halnya dengan penurunan tajam di dalam klaim pengangguran? Optimisme mengenai employment akan bisa mendorong naik dollar AS.

Dilemma yang sama dihadapi oleh the Fed dalam hal inflasi. Menurut publikasi terakhir, Consumer Price Index memang tetap rendah, mendukung sikap the Fed yang mengatakan kenaikan yields AS bersifat transitory. Namun, kekurangan supply dan keputusan Procter & Gamble untuk menaikkan harga bisa mendorong naik inflasi. Setiap kenaikan harga bisa mendorong naik dollar AS.

Mengakui outlook yang membaik dan memberikan tanda-tanda mengenai tindakan yang akan datang bisa mendorong naik dollar AS, sementara tetap mempertahankan kebijakan yang sangat akomodatif bisa membebani dollar AS.

Secara keseluruhan, pergerakan naik GBP/USD masih memimpin, namun semakin sempit dan bisa berbalik turun tergantung kepada Powel dan kawan-kawan.

“Support” terdekat menunggu di 1.3800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3775 dan kemudian 1.3670. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3960 dan kemudian 1.4010. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Jumat, 23 April 2021

PT KONTAK PERKASA | Keuntungan Bursa Amerika Dipangkas Kebijakan Pajak Pemerintahan Biden




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Selang satu hari cetak gain, bursa saham Amerika kembali alami pelemahan pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari WIB (23/4/2021) dengan rilis data ekonomi yang mixed. Ketiga indeks utama turun kembali ke zona merah dengan tekanan jual paling kuat disebabkan rencana kenaikan pajak oleh pemerintahan biden di AS.

Indeks Dow Jones  jatuh 321,41 poin atau 0,9 persen menjadi 33.815,90, indeks Nasdaq merosot 131,81 poin atau 0,9 persen menjadi 13.818,41 dan indeks S&P 500 turun 38,44 poin atau 0,9 persen menjadi 4.134,98. Tekanan jual yang signifikan terjadi jelang penutupan merespon  laporan pemerintahan Biden untuk mengusulkan hampir dua kali lipat tarif pajak capital gain bagi individu kaya untuk mendanai pengeluaran bagi perawatan anak dan pendidikan.

Pemerintahan Biden akan menaikkan pajak keuntungan modal bagi mereka yang berpenghasilan $1 juta atau lebih menjadi 39,6 persen dari 20 persen. Laporan tersebut menimbulkan kekhawatiran investor, kebijakan tersebut dapat menghentikan kemajuan pasar yang hampir persisten sepanjang tahun lalu.

Sebelumnya saham sempat bergerak positif oleh laporan Departemen Tenaga Kerja yang secara tak terduga menunjukkan penurunan lanjutan dalam klaim pengangguran awal di pekan yang berakhir 17 April. Klaim pengangguran awal turun menjadi 547.000, turun 39.000 dari level revisi pekan sebelumnya di 586.000.

Kemudian dibayangi oleh laporan  National Association of Realtors yang menunjukkan penurunan tajam lainnya dalam penjualan rumah yang ada di AS di bulan Maret. Existing Home Sales jatuh 3,7 persen ke tingkat tahunan 6,01 juta pada Maret setelah jatuh 6,3 persen ke tingkat yang direvisi 6,24 juta pada Februari.

Secara sektoral, tekanan pada indeks Wall Street paling besar di picu oleh anjloknya saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index turun 2,3 persen. Kemudian pelemahan saham emas merespon retreat harga emas global, NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok  2,1 persen.

Saham pialang juga berada di bawah tekanan menyusul kebijakan Biden, yang mengakibatkan penurunan 1,7 persen oleh NYSE Arca Broker / Dealer Index. Selanjutnya saham kimia, minyak dan perbankan juga menyumbang tekanan bagi indeks Wall Street. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

 

Kamis, 22 April 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Kekuatan Bursa Wall Street Pulih, Saham Kapal Pesiar dan Maskapai Penerbangan Melonjak




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Pelemahan harga saham selama 2 sesi berturut tidak berlanjut kembali pada perdagangan bursa Amerika Serikat yang berakhir Kamis dinihari WIB (22/4/2021), dengan semua indeks utamanya melonjak keluar dari zona merah.  Kekuatan bursa Wall Street terlihat setelah sempat tertekan pada awal sesi.

Indeks Dow Jones melonjak 316,01 poin atau 0,9 persen menjadi 34.137,31, indeks Nasdaq melonjak 163,95 poin atau 1,2 persen menjadi 13.950,22 dan indeks S&P 500 naik 38,48 poin atau 0,9 persen menjadi 4.173,42. Rebound di Wall Street terjadi setelah 2 sesi berturut menggerus keuntungan dari rekor yang dicapai akhir pekan lalu.

Saham-saham yang terkait dengan pembukaan kembali ekonomi atau silikal cetak kekuatan yang signifikan dengan saham Norwegian Cruise Line  melonjak 10,3 persen. Lonjakan terjadi  Goldman Sachs meningkatkan peringkatnya pada saham operator jalur pelayaran menjadi Beli dari Netral. Saham di sektor yang sama juga ikut melonjak sepert saham Rivals Carnival  dan Royal Caribbean.

Di sisi lain, saham Netflix  bergerak turun tajam dengan jatuh 7,4 persen  setelah perusahaan melaporkan pendapatan dan pendapatan kuartal pertama yang melampaui perkiraan tetapi pertumbuhan pelanggan jauh lebih lemah dari yang diharapkan.

Secara sektoral, penguatan dipimpin oleh saham  maskapai penerbangan yang mendorong Indeks Maskapai Penerbangan NYSE Arca naik 3 persen setelah sebelumnya jatuh ke level penutupan dua bulan terendah. Kemudian disusul oleh saham  semikonduktor dengan lonjakan 2,8 persen oleh Indeks Semikonduktor Philadelphia.

Saham kimia juga mengalami kinerja yang kuat, dengan Indeks Sektor Kimia S&P melonjak sebesar 2,3 persen ke rekor penutupan tertinggi. Saham emas, baja dan perbankan juga bergerak lebih tinggi bersama dengan sebagian besar sektor utama lainnya. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Rabu, 21 April 2021

PT KP PRESS | Terseret Bursa Regional, IHSG Merosot Pagi Ini




PT KP PRESS SURABAYA - Terseret memerahnya bursa utama Asia, IHSG pagi ini dibuka turun ke level 6010.26 dari level penutupannya kemarin sore, di 6038.32. Demikian juga dengan indeks LQ45, turun tajam ke level 895.06 dari level penutupannya kemarin yakni di 902.56.

Bursa Asia memerah pagi ini, indeks Nikkei 225 telah anjlok 1.85% atau 537.38 poin ke level 28563 seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 08:51 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, melorot 1.63% atau 476.23 poin ke level 28659.61 dan indeks Shanghai SSEC, melemah 0.38% atau 13.14 poin ke level 3459.80.

Harga emas ANTAM pagi ini di gelar di harga Rp.932.000 per gram, turun dari harga penutupannya kemarin yakni di harga Rp.933.000 per gram. PT KP PRESS

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

 

Selasa, 20 April 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Minyak 20 April 21: Tekanan Turun Siap Mengetes Support Kritikal $62.65




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Harga minyak mentah benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) kehilangan keuntungan awalnya dan sekarang berbalik ke zona merah disekitar $63, setelah gagal menembus rintangan di atas 50-HMA, dengan para penjual melawan balik dan berhasil memegang kontrol pada perdagangan sesi Eropa.

Harga minyak mentah WTI sempat turun ke dekat “support” psikologis di $63.07, namun setelah gagal menembus “support” psikologis di $63.07, harga minyak mentah WTI berbalik naik dan sekarang diperdagangkan di $63.18.

Apabila berbalik turun, maka harga minyak mentah WTI akan mengetes $62.65 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke $62.36 dan kemudian $61.64.

Apabila berhasil naik terus, maka harga minyak mentah WTI akan mengetes $63.93 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke level psikologis yang baru di $64.50 dan kemudian $64.78. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Senin, 19 April 2021

PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi Mingguan GBP/USD 19 – 23 April 2021: Sterling Sama Kuat dengan Dolar AS




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dibukanya Kembali kegiatan bisnis Inggris menjadi penyebab berhasil naiknya pasangan matauang GBP/USD selain melemahnya dollar AS oleh karena data inflasi AS.

GBP/USD naik menembus 1.38 disekitar 1.3836, meneruskan kenaikan pada hari sebelumnya sejak keluarnya laporan penjualan ritel AS yang melonjak drastic, selain itu Sterling juga menerima dorongan naik pada minggu ini dengan Inggris mengangkat sejumlah restriksi secara signifikan. Kembali ke pubs, gyms, salon rambut, dan lainnya, setelah penurunan yang tajam dari penularan Covid – 19.

Imunisasi di Inggris sudah mencapai hampir 50% sementara di AS masih dibawah 40%. Dihentikannya administrasi dari Johnson & Johnson hanya berdampak kecil karena AS memiliki lebih banyak vaksin Pfizer.

Penggerak dari dollar AS bukan lagi yields AS melainkan data-data ekonomi yang muncul. Data inflasi AS naik pada bulan Maret namun kurang daripada yang diperkirakan oleh pasar, yang dipengaruhi oleh laporan PPI yang kuat. CPI inti hanya menyentuh 1.6% setahun, level yang sama dengan bulan gugur sebelumnya dan masih dibawah dari level sebelum pandemic, menyebabkan dollar AS tertekan turun.

Namun, angka-angka ekonomi yang keluar sesudahnya mendorong dollar AS naik lagi.

Penjualan Ritel AS melompat ke 9.8% pada bulan Maret setelah kejatuhan yang direvisi naik sebesar 2.7% pada bulan Februari, menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS. Sementara para ekonom memperkirakan kenaikan penjualan ritel sebesar 5.9% sebagai angka umum.

Laporan dari Federal Reserve regional, the Philly Fed, mengatakan bahwa outlook bisnis sektor manufaktur berada pada 50.2 di bulan April. Sekalipun turun dari angka di bulan Maret sebesar 51.8, namun data ini mengatasi dari yang diperkirakan secara signifikan yang memperkirakan angka disekitar 41.

Klaim pengangguran AS turun ke 576.000, juga lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 703.000 dan lebih kecil dari sebelumnya sebesar 769.000.

Secara keseluruhan optimisme meningkat dan kelegaan karena data inflasi AS membebani dollar AS sehingga membuat pounsterling meningkat.

Namun statistik coronavirus tetap penting terhadap sterling. Menjaga agar angka infeksi tetap turun sementara ekonomi dibuka menjadi lebih aktif secara signifikan adalah kritikal terhadap pelonggaran restriksi berikutnya.

Saat ini sudah 48.4% populasi menerima satu kali suntikan vaksin. Pencapaian ke angka 50% akan menjadi batu loncatan berikutnya yang mendorong naik Sterling.

Pemulihan lebih lanjut dari Sterling pada minggu ini juga sangat tergantung kepada data ekonomi level atas yang akan keluar dari kalender ekonomi.

Para ekonom memperkirakan tingkat pengangguran akan meningkat dari 5% di bulan Januari  menjadi 5.2% di bulan Februari. Investor juga akan memperhatikan Claimant Count Change untuk bulan Maret setelah angka pada bulan Februari yang mengkuatirkan meningkat 86.000. Meskipun demikian, skema cuti pemerintah selama ini telah menjaga pasar tenaga kerja tetap hidup.

Angka CPI Inggris untuk bulan Maret diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dari 0.4% menjadi 0.8%, namun angka inipun masih jauh dari target Bank of England sebesar 2% setiap penambahan percepatan akan mendukung naik Sterling.

Gubernur BoE Andrew Bailey akan berbicara setelah angka inflasi Inggris keluar. Dia akan berkomentar mengenai perkembangan terbaru dan apakah bank sentral Inggris ini akan memperketat kebijakan moneternya nanti pada akhir tahun ini.

Penjualan ritel Inggris untuk bulan Maret kemungkinan akan naik seperti di AS. Meskipun orang Inggris tidak mendapatkan cek stimulus, namun pembukaan Kembali ekonomi pada awal bulan lalu kemungkinan sudah bisa mendorong belanja naik.

PMI pendahuluan dari Markit untuk bulan April kemungkinan akan tetap kuat, jauh diatas batas angka 50 yang memisahkan ekspansi dengan kontraksi.

Dari AS, program vaksinasi terus diusahakan berlangsung dengan cepat dan diperkirakan semua orang Amerika telah mendapatkan suntikan vaksin pada tanggal 19 April. Lebih cepat suntikan diberikan, lebih cepat Amerika dapat Kembali ke bisnis, sehingga inflasi berpotensi naik. Namun hal ini bisa mendorong Federal Reserve menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang direncanakan.

Pasar masih belum tahu apa yang Federal Reserve akan lakukan terhadap angka ekonomi yang meningkat kuat. Apakah yields obligasi AS akan naik sebagai antisipasi kenaikan tingkat bunga yang lebih cepat? Hal ini akan membuat dollar AS naik lebih tinggi. Sebaliknya apabila angka ekonomi AS yang keluar lemah, maka hal ini akan menurunkan  perkiraan akan pemulihan ekonomi yang cepat dan menekan yields AS turun dan juga dollar AS turun.

Rencana belanja infrastruktur telah menjadi tergeser ke belakang namun apabila kembali menjadi bergeser ke depan, setiap kemajuan akan positip bagi dollar AS sebaliknya setiap kemunduran akan membebani dollar AS.

Data ekonomi AS yang bisa menggerakkan dollar AS adalah klaim pengangguran mingguan, PMI pendahuluan untuk bulan April dari Markit dan Penjualan Rumah Baru tetap kuat.

Secara keseluruhan akan terjadi tarik menarik antara kenaikan yang disebabkan oleh bagusnya data ekonomi Inggris dan lemahnya angka ekonomi AS dengan penurunan yang disebabkan oleh bagusnya data ekonomi AS dan lemahnya angka ekonomi Inggris.

“Support” terdekat menunggu di 1.3750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3700 dan kemudian 1.3670. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3910 dan kemudian 1.4000. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

 

Jumat, 16 April 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Diperkuat Data Ekonomi Optimis, Dow Jones dan S&P500 Capai Rekor Baru




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa saham Amerika mendapat keuntungan yang penuh setelah semua indeks utamanya ditutup kuat pada perdagangan yang berakhir Jumat  dinihari WIB (16/4/2021). S&P500 dan Dow Jones berhasil mencapai posisi rekor tertinggi baru dan Nasdaq naik ke tertinggi 2 bulan setelah anjlok di sesi sebelumnya.

Indeks Dow Jones melonjak 305,10 poin atau 0,9 persen menjadi 34.035,99, indeks Nasdaq melonjak 180,92 poin atau 1,3 persen menjadi 14.038,76 dan indeks S&P 500 melonjak 45,76 poin atau 1,1 persen menjadi 4.170,42. Kekuatan saham di Wall Street merespon sejumlah data ekonomi AS yang sebagian besar optimis.

Departemen Perdagangan melaporkan  penjualan ritel meroket 9,8 persen pada Maret setelah jatuh 2,7 persen pada Februari. Ini merupakan kenaikan data terbesar sejak Mei 2020 dan melebihi ekspektasi kenaikan di 5,9%.  Kemudian  Departemen Tenaga Kerja melaporkan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS  jatuh ke 576.000, turun 193.000 dari posisi minggu sebelumnya di 769.000.

National Association of Home Builders juga merilis laporan yang menunjukkan peningkatan moderat dalam kepercayaan pembangun rumah AS di bulan April. Indeks  Pasar Perumahan NAHB / Wells Fargo naik tipis ke 83 pada bulan April setelah turun ke 82 pada bulan Maret.

Sementara itu, Federal Reserve merilis laporan yang menunjukkan adanya rebound oleh produksi industri di bulan Maret, meski kenaikan tersebut jauh dari ekspektasi. Produksi industri melonjak 1,4 persen pada Maret setelah jatuh 2,6 persen pada Februari.

Dow Jones juga mendapat keuntungan dari kenaikan signifikan saham UnitedHealth hingga melonjak 3,8%, setelah  perusahaan perawatan terkelola ini melaporkan hasil kuartal pertama yang mengalahkan perkiraan analis. Di sisi lain, saham Bank of America  berada di bawah tekanan meskipun raksasa keuangan itu melaporkan hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan.

Secara sektoral, saham emas memimpin kekuatan hingga mendorong Indeks Bug Emas Arca NYSE naik 4,3 persen ke level penutupan terbaiknya dalam lebih dari dua bulan. Kemudian disusul oleh  saham semikonduktor oleh kenaikan 1,8 persen Philadelphia Semiconductor Index.

Saham real estat komersial juga mengalami penguatan yang cukup besar  dengan Dow Jones U.S. Real Estate Index naik 1,8 persen ke level penutupan terbaiknya dalam lebih dari setahun. Sementara itu saham jasa minyak melemah setelah melonjak pada hari Rabu. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES